Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Fahri Sebut PKS saat ini Alergi Terhadap Orang Kritis
Oleh : Irawan
Rabu | 13-04-2016 | 10:25 WIB
Fahri1.jpg Honda-Batam
Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah

BATAMTODAY.COM, Jakarta-Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah menegaskan bahwa sikap kritis yang kerap dilontarkan dirinya adalah wajar, karena sebagai anggota DPR hal itu dilindungi oleh konstitusi.


"Mulut saya ini dilindungi konstitusi dan tidak bisa dipidanakan. Ini sama halnya dengan kekuasaan presiden yang bisa membuat peraturan melalui perpu," tegas Fahri kepada wartawan di Jakarta, Selasa (12/4/2016).

Fahri mengatakan ini terkait salah satu alasan DPP Partai Kedailan Sejahtera (PKS) dibawa pimpinan Sohibul Iman selaku Presiden PKS dan Salim Segaf Aljufri selaku Ketua Dewan Syuro PKSA memecat dirinya dari kepartaian, dan mencopotnya dari jabatan wakil ketua DPR RI.

Menurut dia, jika ucapanya dianggap membuat banyak kuping memerah (sebagaimana yang disampaikan PKS), mengapa perolehan suara dirinya dalam Pemilu Legisatif lalu malah bertambah dan dirinya menjadi peraih suara nomer satu di PKS.

"Apakah presiden bisa dipidanakan karena mengeluarkan Perpu? Jadi sebegitu berkuasanya presiden dan itu dijamin oleh UUD, sama seperti mulut saya," tegasnya lagi.

Karena itu, Fahri menyarankan para petinggi PKS sekarang untuk meniru bekas Ketua Dewan Syuro PKS, Hilmi Aminudin yang tenang saja ketika SBY menghubungi karena dirinya bersuara keras mengkritik SBY.

"Dulu itu kalau saya kritis ke SBY, dia selalu telepon Ustadz Hilmi. Mau tau jawaban pak Ustadz? Fahri itu punya konstituen dan menyuarakan keinginan konstituennya. SBY pun memahami hal itu," tegasnya.

Namun sekarang ini, Fahri tidak mengerti mengapa PKS justru alergi jika kadernya kritis. Kalau para pimpinan PKS memahami konstitusi, seharusnya pernyataan dirinya tidak pernah dipermasalahkan.

"Lihat saja Effendy Simbolon dari PDIP, begitu kerasnya dia mengkritik Jokowi, tapi Ibu Mega tidak pernah mempermasalahkannya.Gaya saya kok dipermasalahkan sekarang. 12 tahun saya jadi anggota DPR, gaya saya seperti ini dan gaya saya juga yang membuat rakyat memilihnya," tegasnya lagi.

Lebih lanjut Fahri juga menuding ada pihak luar yang mendorong agar dirinya dipecat dari PKS. Pihak luar ini menurutnya adalah lembaga-lembaga swadaya masyarakat seperti ICW dan lainnya, yang memiliki cara berpikir yang sama bahwa hanya mereka lah pembawa kebenaran dan tidak bisa menerima perbedaan pikiran dan pendapat.

"Ketika mereka kalah berdebat substansi sama saya terkait hukum dan pemberantasan korupsi, mereka pun mendorong PKS agar memecat saya," tandasnya. 

Editor: Surya