Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Bolehkan Jalan-Jalan Pakai Mobil Dinas

Walikota Tanjungpinang Salahi Asas Kepatutan
Oleh : Shodiqin
Jum'at | 19-08-2011 | 14:52 WIB
zamzami.jpg Honda-Batam

Drs Zamzami A Karim MA, Dosen Program Studi Ilmu Pemerintahan Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Raja Haji Tanjungpinang/Fisip UMRAH.

BATAM, batamtoday - Walikota Tanjungpinang Suryatati A Manan membolehkan mobil dinas pemerintah dipakai untuk keperluan pribadi saat lebaran nanti, serta jalan-jalan keluar kota. Tentu saja, hal ini mengundang tanda tanya. Pengamat pemerintahan Zamzami A Karim pun geleng-geleng kepala.

Menurut Zamzami, tampaknya Pemerintah Kota Tanjungpinang, dalam hal ini Walikota Tanjungpinang, tidak bisa membedakan antara hak-hak publik dengan hak pribadi. Padahal, kepentingan publik itu berbeda dengan kepentingan pribadi. "Segala sesuatu yang dibiayai Dinas, tidak boleh digunakan untuk kepentingan pribadi," kata Zamzami A Karim kepada batamtoday, Jum'at 19 Agustus 2011.

Karena itu, menurut dosen Ilmu Pemerintahan ini, kebijakan Walikota Tanjungpinang tersebut telah menyalahi asas kepatutan.

Walaupun misalnya, kebijakan Walikota didasarkan oleh unsur manusiawi --kasihan terhadap para pegawainya agar bisa bersilaturrahmi atau jalan-jalan dengan menggunakan mobil, namun cara demikian justru membahayakan. Sebab, kata Zamzami, Walikota telah terjebak membenarkan perbuatan
yang salah.

Pada zaman reformasi ini, pemerintah Indonesia telah menggalakkan program reformasi birokrasi. Bahkan, nama Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara (Kementerian PAN) telah ditambah dua kata "Reformasi Birokrasi", dan jadilah Kemenpan dan Reformasi Birokrasi. Perwujudan nama baru dalam Kementerian itu dimaksudkan untuk mempercepat penggalakan reformasi birokrasi.

Nah, bagaimana jadinya kalau seorang Walikota mencampuradukkan antara urusan Dinas dengan urusan pribadi? Menurut Zamzami, hal itu dapat memicu ketimpangan birokrasi. "Kebijakan Walikota itu telah melanggar etika sekaligus bertentangan dengan reformasi birokrasi," ujarnya.

Labih dari itu, Zamzami mensinyalir, "Di beberapa daerah, menggunakan kendaraan Dinas itu ada rasa malu, karena bukan milik pribadi. Tetapi di Kepri ini umumnya justru bangga dan petantang petenteng kalau pakai pakai mobil Dinas."

Sebagaimana diberitakan, Walikota Tanjungpinang Suryatati A Manan membolehkan para pegawainya menggunakan mobil dinas untuk keperluan saat lebaran nanti. Bahkan, Suryatati membolehkan kepada anak buahnya untuk memanfaatkan mobil dinas untuk jalan keluar kota. "Namanya negara berasaskan Pancasila ada unsur manusiawinya, makanya tidak salah jika mengizinkan pejabat menggunakan mobil dinas (untuk keperluan pribadi)," kata Suryatati di sela-sela acara pemberian paket Sembako di Senggarang, Kamis 18 Agustus 2011.