Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Tingkatkan PAD dari Sektor Maritim, Pelabuhan STS Karimun Dikembangkan
Oleh : Nursali
Selasa | 12-04-2016 | 12:09 WIB
lego-jangkar-di-STS-Karimun.jpg Honda-Batam

Kapal Tanker MV. Macedon yang lego jangkar di STS Karimun, Kepulauan Riau (Sumber foto: jpnn)

BATAMTODAY.COM, Karimun - Pembangunan sektor jasa maritim kepelabuhanan ship to ship (STS) transfer yang mengalami kelesuan sejak beberapa tahun terakhir kembali dilirik Pemkab Karimun. Untuk pengembangannya, maka Bupati Karimun Aunur Rafiq bakal memanggil seluruh stakeholder terkait seperti PT Pelindo, Kantor Syahbandar dan Otoritas Pelabhan (KSOP), Lanal Karimun dan Badan Usaha Pelabuhan (BUP) Karimun.

"Salah satu sektor jasa yang perlu dikembangankan adalah STS. Kami akan coba duduk dengan semua pemangku kepentingan seperti Pelindo, KSOP, TNI AL dan BUP Karimun. Orientasinya yang pertama bukanlah profit (keuntungan), melainkan adalah pelayanan," ungkap Aunur Rafiq, Selasa (12/4/2016).

Rafiq menjelaskan, Karimun punya wilayah perairan yang potensial dijadikan sebagai areal STS transfer, labuh jangkar dan lay up kapal. Hanya butuh sentuhan regulasi yang baik dari regulator. Untuk tahap awal, bukan langsung mengambil keuntungan melainkan multiplay effect, yakni dengan membuka lapangan pekerjaan dan perputaran ekonomi yang baru.

"Karimun punya market, punya wilayah yang potensial, punya regulasi yang bagus. Hanya tinggal menarik para buyer untuk datang ke Karimun. Caranya, dengan melakukan promosi besar-besaran dan diimbangi dengan pelayanan yang baik. Kalau perlu harga jasa yang kita berikan jauh dibawah daerah lain," tuturnya.

Aunur Rafiq juga meminta kepada operator pelabuhan seperti PT Pelindo dan BUP Karimun untuk menghilangkan ego sektoral dalam pengembangan STS transfer di Karimun. Dirinya berharap, agar dua operator pelabuhan di Karimun itu bisa saling bergandeng tangan dalam memberikan pelayanan yang baik kepada konsumen.

"Kedua operator harus bisa saling memahami kewenangan masing-masing. Jangan lagi ada ego sektoral. Pemerintah kan sudah mengatur sharing profit, mana yang menjadi hak pusat dan mana yang menjadi milik daerah. Kalau memang disana ada pemasukan bagi kas daerah, ya harus dikeluarkan sesuai dengan perjanjian yang ada," jelas Rafiq.

Dalam pengembangan STS transfer di Karimun, Rafiq mengaku bakal memakai ilmu dagang. Maksudnya, biar sedikit untung asal banyak yang laku. "Jangan mentang-mentang dapat untung besar, tapi hanya sekali buat apa. Maka dari itu, dalam pengembangan STS yang pertama dilakukan adalah memberikan pelayanan kepada konsumen dulu," terangnya.

Dijelaskan, pengembangan pelabuhan STS transfer di perairan Karimun itu salah satu konsep yang akan dijalankan berdasarkan visi-misinya saat maju pada pilkada Karimun lalu, yakni terwujudnya Kabupaten Karimun sebagai pusat pertumbuhan berbasis maritim yang terdepan berlandaskan iman dan taqwa.

Editor: Udin