Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Ternyata banyak Proyek Investasi yang Masuk BKPM Tak Berlanjut
Oleh : Irawan
Selasa | 05-04-2016 | 14:54 WIB
Franky Sibarani.jpg Honda-Batam
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Franky Sibarani

BATAMTODAY.COM, Jakarta-Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Franky Sibarani mengungkap realisasi 95 proyek debottlenecking senilai Rp 487,8 triliun.

Ke- 95 proyek tersebut, terdiri dari 76 proyek investasi non kerja sama pemerintah dan swasta (KPS) sebesar Rp 421,1 triliun, dan 19 proyek KPS sebesar Rp 66,7 triliun.

Dalam perkembangannya, dari 95 proyek itu ada yang operasinya berlanjut. Namun, tak sedikit pula yang berhenti beroperasi.

"Ada 27 proyek yang sudah melanjutkan, jadi sudah berjalan sesuai rencana. Nilainya Rp 226,9 triliun dan sudah terealisasi sepanjang 2015 senilai Rp 166,1 triliun. Proyek ini menyerap 48.156 tenaga kerja. Dan, proyek ini difasilitasi BKPM," kata Franky dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Selasa (5/4/2016)

Masih menurut Franky, ada izin yang dicabut atau dibatalkan, senilai Rp 332,46 miliar. Sementara 9 proyek lainnya berhenti operasi, nilainya Rp 51 triliun.

"Masalahnya (dicabut izinnya) macam-macam ada (masalah) tanah, izin dan lain-lain. Sementara untuk berhenti operasi terjadi karena jaminan keamanan, pasokan, kontrak kerja sama, larangan ekspor, pemalsuan merek, masalah pajak, penolakan masyrakat, perijinan, tenaga kerja, pemalsuan ijin dan moratorium perikanan tangkap,"papar Franky.

Franky bilang, rata-rata perusahaan menjalankan usaha berbeda dengan izin yang diterbitkan BKPM. Lantaran inilah, BKPM mencabut izin perusahaan tersebut.

Editor : Surya