Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Inilah Daftar Dosa Perusahaan Ternama
Oleh : Redaksi
Selasa | 05-04-2016 | 11:45 WIB
0,,18902380_303,00.jpg Honda-Batam
ilustrasi logo Volkswagen (foto : Ist)

BERBAGAI  kasus kejahatan bisnis pernah melibatkan perusahaan-perusahaan besar multinasional. Berikut beberapa di antaranya:

Volkswagen AG

Sebagaimana semua perusahaan lain, Volkswagen dipaksa memproduksi perlengkapan tempur selama Perang Dunia II. Namun VW diliput ambisi dan aktif terlibat membantu pemerintahan NAZI, antara lain dengan membangun kamp konsentrasi di Wolfsburg dan ikut mengembangkan senjata pemusnah massal V2. 1998 silam VW mengaku mempekerjakan 15.000 tahanan kamp konsentrasi selama Perang Dunia II

IBM

Pada tahun 1933, tidak lama setelah Adolf Hitler berkuasa, pemerintahan NAZI selenggarakan sensus penduduk. Program itu penting buat memilah kaum minoritas seperti Yahudi dari penduduk asli Jerman. IBM via cabangnya di Jerman, Dehomag, kembangkan kartu berlubang alias Punch Card sebagai medium penyimpanan informasi. Teknologi tersebut kemudian digunakan NAZI buat memantau kamp konsentrasi.

Chiquita

Ketika masih bernama United Fruit Company, perusahaan Amerika ini tahun 1954 melobi Presiden Dwight D. Eisenhower untuk mengkudeta pemerintahan terpilih Guatemala di bawah Jacobo Arbenz Guzmán. Pasalnya program reformasi agraria Arbnez mengancam monopoli United Fruit Company di kawasan tersebut. Arbnez diturunkan paksa dan Guatemala tenggelam dalam perang saudara selama 40 tahun.

Bayer

Antara dekade 1970-an hingga 1985 Amerika Serikat digoyang skandal farmasi. Saat itu protein Factor VIII yang dijual kepada pasien Hemofilia, antara lain oleh Bayer AG, terkontaminasi virus HIV. Sebanyak 10.000 pasien menjadi korban. Celakanya kendati terbukti berbahaya, Bayer, melalui anak perusahaannya di AS, masih menjual Favtor VIII ke negara-negara berkembang, termasuk Indonesia.

Starbucks Coffee

Tahun 2006 Starbucks blokir upaya pemerintah Ethiopia daftarkan merek dagang untuk berbagai jenis kopinya demi perbaiki nasib petani lokal. Langkah tersebut ditaksir akan membawa keuntungan sebesar 47 juta US Dollar buat Ethiopia setiap tahunnya. Starbucks cuma membayar petani Ethiopia 2 US Dollar untuk setiap kilogram biji kopi yang dijual lagi seharga 24 US Dollar.

Coca Cola

Tahun 2014 silam otoritas di negara bagian Uttar Pradesh, India, perintahkan penutupan pabrik botol milik Coca Cola. Raksasa minuman ringan itu dituding sedot air tanah dalam jumlah besar dan sebabkan kelangkaan air. Kasus di Uttar Pradesh bukan satu-satunya. Dalam dua dekade terakhir, keluhan serupa terkait eksploitasi air oleh Coca Cola muncul di berbagai negara.

Monsanto

Monsanto tidak cuma gemar menuntut petani yang beralih ke produk lain, raksasa agrikultur AS itu juga menjual bibit hasil rekayasa genetika yang cuma bisa tumbuh dengan produk herbisida buatan sendiri. Tahun 2002 silam Monsanto divonis karena membuang limbah PCB ke sebuah sungai di Alabama. Perusahaan ini juga memproduksi Agent Orange, senjata kimia yang dipakai AS selama perang Vietnam

Halliburton

Halliburton banyak dibenci aktivis lingkungan karena sediakan teknologi untuk industri fracking. Namun dosa terbesar raksasa minyak dan gas AS ini adalah keterlibatannya selama perang Irak. Halliburton antara lain ditugaskan suplai minyak selama kilang minyak di Irak berhenti berproduksi. Perusahaan itu mengimpor dari Kuwait dan menjualnya seharga tiga kali lipat kepada penduduk Irak

Rio Tinto

Raksasa tambang Australia, Rio Tinto, punya sederet catatan pelanggaran HAM. Pada dekade 1970-an, perusahaan ini jalankan tambang uranium ilegal di Namibia dan gunakan keuntungannya untuk dukung pemerintahan Apartheid di Afrika Selatan. Sebagai gantinya Rio Tinto mendapat izin tambang di berbagai wilayah. Selain itu Rio Tinto juga membiayai kelompok bersenjata di Afrika (Sumber : DW Indonesia)

Editor : Udin