Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Hang Nadim Batam Singkirkan Pesawat yang Tidak Beroperasi
Oleh : Hadli
Senin | 04-04-2016 | 19:01 WIB
apron_Bandara_Hang_Nadim_Batam.jpg Honda-Batam
Manajemen Bandara Hang Nadim Batam singkirkan pesawat yang tidak beroperasi dari apron (foto : ist)

BATAMTODAY.COM, Batam - Manajemen Bandara Internasional Hang Nadim Batam menyingkirkan pesawat-pesawat yang sudah tidak lagi beroperasi dari Apron. Sebab, keberaaan pesawat tersebut mengganggu operasional penerbangan.
 

"Satu pesawat jenis Antonov milik sebuah perusahaan kargo, sudah kami singkirkan duluan. Masih ada tiga lagi, segera menyusul," kata Kepala Bagian Umum Bandara Internasional Hang Nadim Batam, Suwarso, Senin. (5/4/2016).

Pesawat bermesin baling-baling yang disingkirkan tersebut milik Interisland. Pihak bandara meletakkannya di lahan yang dipenuhi rerumputan, tidak jauh dari apron, setelah memperoleh persetutujuan dari pihak asuransi.

Pesawat lain yang akan menyusul merupakan jenis Sukhoi Superjet 100 milik Sky Aviation, Boeing 737-300 milik New Jatayu Air dan pesawat kargo Firstair Kargo.

"Untuk tiga pesawat itu, masih menunggu kedatangan perwakilan perusahaan dan pihak asuransi. Karena jika tanpa koordinasi dengan asuransi dan terjadi kerusakan, kami yang harus menanggungnya," kata Suwarso.

Pesawat milik Interisland dan Firstair sudah bertahun-tahun mangkrak di apron dekat terminal kargo sisi kiri Hang Nadim Batam. Sementara Sukhoi Superjet 100 dan New Jatayu Air sudah sekitar satu tahun tidak beroperasi dan masih terparkir di apron. Sehingga mengganggu pesawat lain yang masih beroperasi, meskipun ditetapkan membayar sewa parkir.

Dia menjelaskan, pemindahan pesawat-pesawat itu berdasarkan surat edaran dari Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan agar tidak mengganggu aktifitas penerbangan. Mengingat saat ini, tambah Suwarso terjadi antrian pesawat di waktu tertentu karena jadwal yang padat.

"Pada jam-jam sibuk pada pagi dan sore, Apron Hang Nadim sangat padat oleh pesawat-pesawat yang menurunkan dan menaikkan penumpang. Sejumlah pesawat, sering harus antre sebelum masuk ke apron Hang Nadim, sehingga membutuhkan waktu lebih lama sebelum bisa diparkir," tuturnya.

Rata-rata perhari sebanyak 124 penerbangan di Hang Nadim. Saat puncak kepadatan terjadi antara pukul 09.00 WIB sampai 17.00 WIB. Dengan kondisi itu, fasilatas apron tidak mampu menampung pesawat.

"Dengan disingkirkannya empat pesawat tersebut, setidaknya akan mampu menampung lebih banyak pesawat yang masih aktif beropersi. Sehingga antrian dapat terhindarkan," jelasnya.

Editor : Udin