Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Dipicu Kenaikan Harga Sembako

Maret 2016, Batam dan Tanjungpinang Alami Inflasi 0,27 Persen
Oleh : Charles Sitompul
Sabtu | 02-04-2016 | 11:47 WIB
inflasi.jpg Honda-Batam
ilustrasi kenaikan inflasi (foto : ist)

‎BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Badan Pusat Statistik (BPS) Kepri mencatat, inflasi Kota Tanjungpinang pada Maret 2016 sebesar 0,29 persen dan inflasi Kota Batam sebesar 0,26 persen. Itu terjadi akibat  kenaikan harga sembako yang berimbas terhadap naiknya Indek Harga Konsumen (IHK). Sehingga kedua kota ini kota mengalami inflasi sebesar 0,27 persen.

"Inflasi gabungan 2 kota IHK di Kepulauan Riau disebabkan oleh kenaikan indeks kelompok bahan makanan sebesar 0,93 persen. Kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,09 persen. Kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar terjadi kenaikan sebesar 0,13 persen," ujar BPS Kepri dalam rilisnya, Sabtu (2/4/2016).

Kelompok sandang juga disebut sebagai penyumbang inflasi di dua kota di Kepri ini sebesar 0,42 persen. Sedangkan Kelompok Kesehatan sebesar 0,09 persen. Namun kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga juga mengalami kenaikan indeks sebesar 0,07 persen.

Sebaliknya, kelompok transport, komunikasi dan jasa keuangan mengalami penurunan indeks sebesar 0,12 persen.  Inflasi tahun kalender 2 Kota IHK di Kepulauan Riau (Januari-Maret 2016) adalah 0,50 persen dan laju inflasi "year on year" (Maret 2016 dibandingkan Maret 2015) sebesar 5,59 persen.

Selain Batam dan Tanjungpinang, dari 23 kota IHK di Sumatera, tercatat 18 kota mengalami inflasi dengan inflasi tertinggi terjadi di Bukit Tinggi sebesar 1,18 persen dan inflasi terendah terjadi di Kota Bengkulu sebesar 0,04 persen.

Sementara lima kota lainya di Sumatera mengalami deflasi, dimana deflasi tertinggi di Kota Tanjung Pandan sebesar -1,22 dan deflasi terendah Kota Melaboh -0,07. Namun secara Nasional, ada 58 kota yang mengalami inflasi dan 24 kota yang mengalami deflasi.

Editor : Udin