Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Sebelum Tinggalkan DPR, Akom Ingin Beri Peninggalan Perpustakaan Terbesar di ASEAN
Oleh : Irawan
Sabtu | 02-04-2016 | 08:07 WIB

BATAMTODAY.COM, Jakarta-Ketua DPR RI Ade Komaruddin berharap jabatan yang didudukinya saat ini hingga akhir periode tahun 2019 dengan membuat peninggalan di parlemen yang tercatat dalam sejarah Indonesia.


"Boleh dong punya cita-cita seperti itu, karena saya sampai 2019. Saya jadi anggota DPR sejak 1997, makanya saya ingin ada peninggalan," kata Ade Komaruddin pada pembukaan "Press Gathering: Sinergi DPR dan Wartawan, dalam Mensosialisasikan Kebijakan DPR RI" di Bogor, Jawa Barat, Jumat malam (1/4/2016).

Menurut Ade Komaruddin (Akom), jabatan sebagai Ketua DPR RI adalah cita-citanya yang tertinggi di DPR RI.

Politisi Partai Golongan Karya (Golkar) itu menjelaskan, dirinya sudah menjadi anggota DPR RI selama lima periode pada 1997,1999-2004, 2004-2009, 2009-2014, dan kini 2014-2019.

"Saya tidak ingin terus-menerus berada di DPR RI. Setelah menduduki jabatan Ketua DPR RI, selanjutnya saya tidak akan maju lagi sebagai caleg untuk periode berikutnya," katanya.

Akom menegaskan, periode 2014-2019 adalah masa terakhir dirinya di DPR RI, sehingga berharap dapat membuat peninggalan di parlemen yang tercatat dalam sejarah Indonesia.

Ketika ada usulan dari sejumlah cendekiawan agar dibangun perpustakaan terbesar di Asia Tenggara (ASEAN) di komplek parlemen, Akom menilai, sebagai usulan bagus yang perlu direalisasikan.

Menurut Akom, meskipun selama hampir dua pekan ini terjadi pro-kontra soal usulan pembangunan perpustakaan besar, tapi dirinya akan terus memperjuangkannya.

"Perpustakaan sangat penting sebagai infrastruktur pemikiran dalam mendorong pemikiran anak bangsa untuk terus maju," kata Akom.

Akom menilai, jika parlemen memiliki perpustakaan terbesar di Asia Tenggara, maka akan menjadi peninggalan yang fenomenal bagi dirinya dan akan tercatat dalam sejarah Indonesia.

Akom menambahkan, pembangunan  gedung perpustakaan DPR terus berlanjut dengan usulan anggaran APBN 2016.

"Dana Rp570 miliar yang ada bukan sepenuhnya untuk membangun perpusatakaan, tapi namun juga untuk membangun gedung perlemen. Ini baru usul, demi mencerdaskan bangsa. Tapi tergantung teman-teman fraksi dan pemerintah," ujar Ade Komarudin.

Ade berharap, jika jadi dibangun, nantinya perpustakaan tersebut dapat menjadi motivasi bagi bangsa untuk meningkatkan minat membaca. 

"Kalau negeri ini mau maju, ya harus ada motivasinya. Kalau mau pintar, ya harus doyan baca buku. Harus ada semangatnya," pungkasnya.

Editor : Surya