Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Akibat Kekurangan Tenaga Medis

Warga Lingga Protes Keluarganya Tidak Ditangani Hingga Meninggal
Oleh : Nur Jali
Jum'at | 01-04-2016 | 18:50 WIB
ilustrasi_-_dokter_www.papua.us.jpg Honda-Batam
ilustrasi tenaga medis (foto : ist)

BATAMTODAY.COM, Daiklingga - Warga Dusun Belakang Hutan, Desa Laboh, Kecamatan Senayang protes atas meninggalnya salah satu kerabat keluarganya, Basir (48) yang meninggal di Puskesmas Senayang, karena tidak mendapatkan perawatan intensif dari dokter yang bertugas di Puskesmas tersebut, Jumat (01/04/16).

Salah satu keluarga korban, Amin mengatakan, saat itu kerabatnya tersebut mengeluh sesak nafas dan kondisi tidak tenang. Sehingga keluarga memutuskan untuk membawa ke Puskesmas Senayang.

Setibanya di Puskesmas, pihak Puskesmas mengatakan dokter yang bertugas di Puskesmas tersebut sedang izin untuk membawa anaknya yang juga sedang sakit untuk berobat.

"Korban tidak dirawat dokter, sehingga diagnosa penyakitnya pun kita tidak tahu. Setelah satu malam di Puskesmas akhirnya siang tadi meninggal," kata kerabatan Korban.

Sementara itu Kepala Puskesmas Senayang, Leni Hardianti membenarkan bahwa pasien tersebut tidak mendapatkan perawatan dari dokter. Hal itu karena dokter yang bertugas di Puskesmas tersebut sedang minta izin untuk berobat anaknya ke luar kota.

"Sudah tiga bulan dokter kita tidak pernah izin keluar, tapi saat itu anaknya sedang sakit, sehingga minta izin ke Tanjungpinang," ungkapnya.

Meskipun saat itu dokter di Puskesmas tersebut sedang keluar, namun pihaknya sudah mengupayakan memanggil dokter keluarga yang ada di Rejai. Hanya saja, saat itu di Rejai juga ada pasien yang harus dirawat intensif. Sehingga dokter keluarga di Rejai dapat hadir pada pagi hari ini, sehingga belum sempat dokter keluarga dari Rejai datang, pasien sudah terlebih dahulu meninggal.

"Kondisi pasien saat meninggal dalam keadaan mulai membaik, tapi saat itu dokter belum sempat memeriksa," kata Kepala Puskesmas tersebut.

Atas kejadian tersebut, pihaknya mengaku saat ini Puskesmas Senayang membutuhkan dokter lebih dari satu orang. Karena secara kemanusiaan, dokter yang bertugas di Puskesmas Senayang sangat rentan jika dokter berhalangan, otomatis dokter akan kosong.

"Sebenarnya kita berharap ada tambahan dokter, tapi kita juga mengerti kondisi daerah. Dokter disini cuma satu, tapi dia sudah maksimal bekerja. Namun karena saat itu anaknya sakit, sehingga minta izin keluar dan itu manusiawi," jelasnya.

Editor : Udin