Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Indonesia dan AS Sepakat Tingkatkan Kerjasama Penanggulangan Bencana
Oleh : Redaksi
Rabu | 30-03-2016 | 16:23 WIB

BATAMTODAY.COM - BNPB dan FEMA (Federal Emergency Management Agency) sepakat meningkatkan kerjasama penanggulangan bencana. Kepala BNPB, Willem Rampangilei, dan Deputi Administrator FEMA, Timothy Manning, menyepakati beberapa hal terkait penanggulangan bencana seusai pertemuan antar delegasi BNPB dan FEMA di Kantor FEMA, Washington DC pada Selasa (29/3/2016) waktu setempat.

"Kerjasama yang disepakati antara lain peningkatan kapasitas melalui pertukaran pakar dan praktisi penanggulangan bencana, sistem monitoring bencana, pelatihan, dan saling tukar pengalaman. FEMA, lembaga penanggulangan bencana Pemerintah Federal Amerika Serikat, dibentuk sejak tahun 1979 dengan jumlah personel saat ini sekitar 19 ribu dan didukung potensi nasional yang besar," kata Sutopo Purwo Nugroho, Kapusdatin Humas BNPB dalam pesan BlackBerry yang diterima BATAMTODAY.COM, Rabu (30/3/2016)

BNPB dan FEMA memiliki peran yang hampir sama yang bertanggung jawab mengkoordinasikan upaya bantuan pemerintah secara luas dalam penanggulangan bencana. FEMA memiliki kewenangan untuk mendorong negara bagian dan daerah untuk mengembangkan rencana kesiapsiagaan bencana yang komprehensif, mempersiapkan koordinasi antar pemerintah yang lebih baik dalam menghadapi bencana, mendorong penggunaan asuransi, dan memberikan program bantuan federal untuk kerugian akibat bencana.

"BNPB yang dibentuk Pemerintah Indonesia sejak tahun 2008 dengan jumlah personil sekitar 500 personel di lembaga tingkat pusat saat ini dan didukung sekitar 500 BPBD di daerah tentu mempunyai sistem dan menajemen yang khas sesuai kondisi ke-Indonesia-an," tambah Sutopo.

Ancaman bencana di Indonesia lebih rumit dan komplek dibandingkan dengan di Amerika. FEMA mengakui dalam berbagai penanganan bencana di Indonesia cukup berhasil seperti penanganan tsunami Aceh, erupsi Gunung Merapi, gempa Sumatera Barat dan lainnya yang dapat menjadi model bagi negara-negara lain.

"Gotong royong dan modal kapital sosial masyarakat Indonesia yang kuat adalah nilai lebih yang dimiliki bangsa Indonesia," kata Sutopo.

Editor: Dodo