Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Inilah Cara Menurunkan Demam Pada Anak
Oleh : Redaksi
Senin | 07-03-2016 | 13:24 WIB
anak_demam.jpg Honda-Batam
Ilustrasi,

BATAMTODAY.COM - Suhu tubuh anak yang mendadak tinggi tentunya meningkatkan kewaspadaan Anda sebagai orang tua.Terkadang, kondisi demam menjadi ketakutan tersendiri bagi para orang tua karena adanya anggapan yang salah sehubungan dengan demam pada anak.

Saat anak terbangun dengan wajah memerah dan suhu tubuh yang relatif lebih tinggi daripada biasanya, Anda sebagai orang tua dapat mengalami kepanikan. Saat mengecek suhu tubuh anak, suhu tubuh menunjukkan angka 37,7 derajat Celsius. Jika Anda mengira hal ini adalah demam yang harus segera diobati, maka Anda salah. Suhu yang mengalami kenaikan ini bahkan tidak dapat dikategorikan sebagai demam dan Anda tidak perlu memberikan obat penurun panas pada anak. 

Peningkatan suhu secara mendadak tidak selalu berarti buah hati Anda tengah menderita demam. Bisa jadi, kenaikan suhu tubuh terjadi akibat aktivitas anak, baju yang terlalu tebal hingga mandi air hangat. Saat thermometer pengukur suhu menunjukkan angka 38 derajat Celsius, barulah Anda perlu melakukan tindakan pengobatan pada anak Anda.

Demam pada anak sendiri dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu demam yang disebabkan oleh bakteri dan demam yang disebabkan oleh virus. Pada demam akibat infeksi virus, demam timbul sebagai mekanisme tubuh untuk melawan sakit akibat virus, baik itu dalam pencernaan, virus flu atau sakit demam biasanya. Demam akibat virus pun cenderung akan membaik dalam waktu tiga hari. 

Berbeda dengan demam akibat bakteri, yang terjadi sebagai efek samping dari tubuh yang berusaha melawan infeksi bakteri seperti pada infeksi bakteri di telinga, infeksi saluran kencing hingga bakteri paru-paru. Meski lebih jarang dialami anak dibandingkan dengan infeksi virus, namun sekali terjadi infeksi ini berpotensi menjadi fatal jika tidak segera diobati. Penggunaan antibiotik diperlukan bagi kondisi infeksi bakteri seperti ini.

Jenis demam lain yang perlu diwaspadai adalah demam yang sudah berlangsung lebih dari tiga hari dan terjadi pada anak Anda yang masih berusia di bawah 3 bulan. Meski setelah diukur suhu anak menunjukkan angka 37 derajat Celsius, namun tetap saja hal ini perlu diwaspadai dan harus segera ditangani dokter. Jangan memberikan obat-obatan apapun tanpa pengawasan dokter dan larikan anak ke unit darurat jika demam muncul di tengah malam.

Demam pada anak berusia di bawah 3 bulan perlu mendapatkan perhatian khusus yang segera karena lapisan pelindung di antara saluran aliran darah dan sistem saraf sentral masih sangat tipis sehingga jika infeksi bakteri yang menjadi penyebab demam, bakteri sanggup masuk menyeberang dan menyebabkan kerusakan saraf lebih lanjut. Selain itu, anak berusia di bawah 3 bulan juga tidak mengalami gejala penyakit yang jelas seperti pada anak yang berusia di atas 3 bulan sehingga tanpa disadari kondisi anak bisa menjadi sudah sangat parah saat akan diobati hingga mengalami infeksi darah atau sepsis.

Untuk mengetahui keberadaan demam, termometer yang paling akurat adalah termometer yang dimasukkan ke dalam anus. Dibandingkan dengan thermometer ketiak, telinga maupun mulut yang cenderung menunjukkan hasil pemeriksaan lebih tinggi, termometer anus dapat membaca suhu tubuh dengan lebih akurat. Sementara itu, untuk mengetahui apakah demam terjadi akibat infeksi virus atau bakteri, diperlukan tes darah atau urin, bahkan tes sel tulang belakang untuk mengetahui keberadaan kondisi meningitis yang serius.

Pada dasarnya, demam timbul sebagai mekanisme pertahanan tubuh melawan penyakit. Karena itu, obati gejala yang ditunjukkan anak, bukan angka yang ditunjukkan oleh alat pengukur suhu tubuh. Jika anak tampak kesakitan dan tidak nyaman, berikanlah obat sesuai dengan usianya. 

Pada anak dapat diberikan obat yang mengandung acetaminophen. Selain itu, sebelum langsung memberikan obat, cobalah menurunkan demam anak dengan membasuh anak menggunakan air bersuhu sedang dan biarkan anak beristirahat dengan tenang. 

Sumber: meetdoctor.com
Editor: Dodo