Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Hujan Deras Guyur Tanjungpinang, Warga Waswas Banjir
Oleh : Charles Sitompul
Sabtu | 05-03-2016 | 13:54 WIB
banjir_pemuda.jpg Honda-Batam
Jalan Pemuda Tanjungpinang yang selalu menjadi langganan banjir setiap hujan deras mengguyur. )Foto: dok. BATAMTODAY.COM)

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Hujan deras disertai angin kencang kemabali melanda kota Tanjungpinang. Sejumlah warga di Jalan Pemuda, Sulaiman Abdullah dan MT Haryono, mulai waswas akan datangnya banjir, Sabtu (5/3/2016). 

Deden, salah seorang warga Pemuda, mengatakan, sudah hampir 10 tahun sejak kawasan itu dilanda banjir, hingga saat ini belum ada penanganan serius dari Pemerintah Kota Tanjungpinang. Dampaknya, selalu masyarakat yang menjadi korban dan mengalami kerugian materil. 

"Setiap datang hujan seperti ini, kami selalu was-was akan banjir, semua perabot rumah tangga dan barang elektronik terpaksa harus diamankan," kata Deden mengeluh. 

Ditanya mengenai upaya yang dilakukan pemerintah, dengan Ketus, Deden mengatakanini tidak ada penanganan serius yang dilakukan dan penanganan yang dilakukan, terkesan hanya parsial dan menghabiskan dana. 

"Dari zaman wali kota lama, sampai wali kota sekarang, tidak ada penanganan serius. Semua kegiatan yang dilakukan terkesan hanya menghabiskan anggaran dengan mengorek selokan," ujarnya. 

Kalau pemerintah serius dalam penanganan banjir di Tanjungpinang, menurut dia caranya sangat sederhana. Pada setiap titik langganan banjir, pemerintah kota harus membuat dan membangun parit kanal pembuangan di setiap hulu atau atas titik banjir, untuk mengalihkan luberan air dari sejumlah penjuru kemudian dialirkan ke daerah rendah atau laut. 

"Selanjutnya, selain menjaga kelancaran parit yang sudah ada, di bagian bawah kanal yang dibangun pemerintah atau BLH, harus membangun biopori resapan air seukuran diameter sumur, kendati tidak terlalu dalam, tetapi tersedia di sejumlah titik banjir akan dapat menahan luberan air, dan sekaligus menanggulangi kekeringan," sebutnya. 

Masalahnya, kata dia, niat dan kemauan pemerintah belum mengarah perencanaan penanganan‎ secara permanen, karena sifatnya masih banyak orang yang masih mengharapkan kucuran dana setiap tahun dari APBD melalui proyek-proyek parsial dalam penanganan banjir dan musim kemarau di Tanjungpinang itu. 

Editor: Dodo