Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Sikap Jokowi Soal Pencabutan SK Pembekuan PSSI
Oleh : Redaksi
Kamis | 25-02-2016 | 08:43 WIB
jokowi.jpg Honda-Batam
Presiden Jokowi saat menghadiri langsung pertandingan sepak bola di Indonesia. (Foto: Sportsatu)

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo atau Jokowi, belum memerintahkan Menpora, Imam Nahrawi untuk mencabut secara langsung Surat Keputusan (SK) Pembekuan PSSI. Jokowi masih meminta Imam Nahrawi mengkaji lebih dulu.

Ini sesuai rilis Sukardi Rinakit yang merupakan Tim Komunikasi Presiden, Rabu (24/2) usai adanya pertemuan Jokowi dengan eks Ketua Umum PSSI sekaligus Ketua Komite Ad Hoc Reformasi PSSI, Agum Gumelar. Hadir juga dalam pertemuan itu Wakil Presiden Jusuf Kalla dan Imam Nahrawi.

"Presiden Joko Widodo perintahkan Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi untuk melakukan pengkajian pencabutan pembekuan PSSI," tulis dalam rilis berjudul 'Presiden Jokowi: Kaji Pencabutan Pembekuan PSSI'.

"Hal ini disampaikan Presiden dalam pertemuan dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla, Menpora Imam Nahrawi, serta Ketua Komite Ad Hoc Reformasi PSSI Agum Gumelar ‎di Istana Merdeka, Rabu sore, 24 Februari 2016."

"Seperti diketahui, Pemerintah melalui Keputusan Menteri Pemuda dan Olahraga Nomor 0137 Tahun 2015 tentang Pengenaan Sanksi Administratif Berupa Kegiatan Keolahragaan PSSI Tidak Diakui sejak 17 April 2015. "

Hal ini sebelumnya juga dijelaskan Kemenpora dalam rilisnya. Menpora diminta untuk mengkaji hal tersebut 1-2 hari. 

"Menpora langsung menyanggupi arahan Presiden untuk langsung mengkaji rencana pencabutan pembekuan ini dan sesegera mungkin akan melaporkan pada Presiden. Dalam standing point Menpora, akan dikaji dalam berbagai aspek dan juga tetap mengedepankan esensi reformasi/pembenahan tata kelola sepakbola nasional."

"Seandainya pilihan pencabutan pembekuan tersebut diambil, pemerintah tetap akan menyertakan sejumlah persyaratan. Termasuk persyaratan KLB yang tadi juga sudah disepakati oleh Agum Gumelar. Agum minta 1 tahun, tetapi Menpora dalam rencana kajiannnya akan minta 6 bulan (lebih cepat)."

Pengkajian dilakukan untuk kepentingan lebih besar. Salah satunya agar sepak bola Indonesia lebih baik dan sukses keikutsertaan di SEA Games 2017 termasuk pelaksanaan Asian Games 2018 di Indonesia. (Sumber: Sportsatu)

Editor: Dardani