Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Momen Gerhana Matahari Jadikan Belitung Destinasi Kelas Dunia
Oleh : Redaksi
Rabu | 24-02-2016 | 11:04 WIB
BBpRelu.img.jpg Honda-Batam
Menteri Pariwisata RI, Arief Yahya saat meninjau Belitung (Sumber foto :  dok Puskompublik Kemenpar)

BATAMTODAY.COM, Tanjung Pandan - Gerhana Matahari Total (GMT) 2016 yang akan berlangsung serentak pada Selasa pagi, 9 Maret 2016, menjadi momentum dalam mewujudkan Belitung sebagai destinasi pariwisata kelas dunia yang ditandai dengan ditetapkannya Tanjung Kelayang sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel).

"Kita harapkan KEK Pariwisata Tanjung Kelayang, Belitung ini bisa ditetapkan oleh Presiden Joko Widodo pada 9 Maret 2016 mendatang, bertepatan juga dengan momentum GMT yang akan berlangsung serentak melewati 7 kota besar di Indonesia," katanya Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya dalam seminar bertajuk 'Menuju Destinasi Wisata Kelas Dunia: Fenomena Gerhana Matari Total dan Pengembangan Pariwisata,' yang berlangsung di Hotel BW Tanjung Pandan, Belitung.

Menurut Arief, ketujuh kota besar yang dilewati GMT tersebut diantaranya Tanjung Pandan, Palembang, Palangkaraya, Balikpapan, Palu, Ternate, dan Sofifi.  kata

Lebih jauh Menpar Arief Yahya menjelaskan, penetapkan KEK Tanjung Kelayang diproyeksikan akan mendatangkan 500 ribu wisatawan mancanegara (wisman) ke Belitung atau naik 50 kali lipat dari kunjungan wisman tahun 2014 dan sekaligus akan menjadi salah satu penompang target pemerintah mendatangkan 20 juta wisman pada 2019 mendatang serta membuka 100 ribu lapangan kerja baru dan menghasilkan devisa 500 juta dolar AS atau setara Rp7 triliun.

Untuk fenomena GMT ini menurut dia, merupakan peluang untuk menciptakan pergerakan wisatawan nusantara, bahkan meningkatkan angka jumlah kunjungan wisatawan mancanegara.

Dalam pernyataannya, Menteri Pariwisata Republik Indonesia memprediksikan adanya dampak langsung, berupa pergerakan sebesar 5 juta wisatawan nusantara di sejumlah jalur Gerhana Matahari (GM), dan akan terjadi 50 ribu pergerakan wisatawan nusantara di 12 wilayah yang terkena Gerhana Matahari Total (GMT).

Sementara untuk kunjungan wisatawan mancanegara di wilayah Gerhana Matahari akan mencapai 100 ribu wisatawan. Sementara di sejumlah kota yang tersebar di 12 Provinsi terjadi Gerhana Matahari Total, akan hadir 10 ribu wisatawan mancanegara.

Menteri Pariwisata menambahkan angka-angka tersebut diperoleh dari perkiraan kecendrungan capaian kunjungan wisatawan setiap tahunnya yang diformulasi dengan ketetapan target kunjungan.

Asumsi tersebut juga didasarkan pada kondisi bahwa 12 daerah yang terkena Gerhana Matahari Total tersebut bukanlah daerah-daerah kantong kontributor wisatawan. Sebagaimana kantong kontributor wisman ditetapkan dalam 3 greater.

Dampak lainnya yang diperoleh dari Fenomena spektakuler ini adalah dampak tidak langsung, berupa perolehan media value. Arief memperkirakan dalam 10 hari, pre-event, on-event  dan post-event Gerhana Matahari Total, jika media TV dan Non TV se-Indonesia mengabarkan fenomena spektakuler ini sebanyak 10 kali saja, maka akan senilai dengan belanja media seharga Rp400 miliar.

KEK Tanjung Kelayang merupakan kawasan pantai berpasir putih, berada di pesisir utara Pulau Belitung yang berjarak 30 km dari kota Tanjung Pandan. Kawasan yang memiliki keunikan berupa bongkahan batu-batu granit besar ini telah dibangun fasilitas tambat kapal layar wisata (yacht) dan mulai dimanfaatkan para peserta sail internasional. Diantaranya Sail Indonesia yang berlangsung pada Maret tahun 2015 yang lalu.

Editor : Udin