Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

PT ATB Lakukan Ini Agar Tarif Lebih Bermanfaat
Oleh : Roni Ginting
Sabtu | 20-02-2016 | 12:33 WIB
IMG_1667.JPG Honda-Batam
ATB memberlakukan subsidi silang.untuk mendapatkan selisih antara harga jual dengan produksi (Foto : Rini Ginting)

BATAMTODAY.COM, Batam - Menteri Koordinator (Menko) Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya RI, Rizal Ramli melalui Majalah Air Minum mengungkapkan, saat ini ada 300 PDAM Sehat namun tidak bankable. Artinya PDAM tersebut belum bisa mendapat tambahan sumber pendanaan lain dari Bank, karena belum memenuhi persyaratan tertentu.

Corporate Communication Manager PT Adhya Tirta Batam (ATB), Enriqo Moreno, mengungkapkan, ATB sudah bankable sejak tahun 2009 lalu. Perusahaan air minum terbaik di Indonesia tersebut sudah mendapat tambahan sumber dana dari Bank sejak tahun tersebut.
 
"ATB memanfaatkan pendanaan dari Bank sebagai salah satu tambahan sumber dana agar dapat lebih mengoptimalkan pelayanan air bersih kepada pelanggan. Apalagi pertumbuhan pelanggan di Batam terbilang tinggi, karena laju pertumbuhan penduduk juga sangat tinggi," ujar Enriqo.
 
Ia melanjutkan, agar bisa mendapatkan pendanaan dari Bank, sebuah perusahaan air minum memang harus terlebih dahulu memiliki tarif air bersih yang sesuai dengan harga jual. Semakin besar marjin antara harga jual dengan harga produksi dan distribusi air, PAM/PDAM akan semakin leluasa untuk memanfaatkan marjin tersebut, agar memberi manfaat yang lebih banyak untuk pengembangan layanan air bersih/minum.
 
Lanjutnya, selisih antara tarif air dengan biaya produksi dan distribusi tersebut dapat dimanfaatkan untuk melakukan pinjaman ke kreditur. Meski demkian, ATB menerapkan air yang terjangkau untuk kalangan rumah tangga. Baca: Ini yang Dilakukan PT ATB Selama Lima Tahun Tak Naikkan Tarif


"Kami memberlakukan subsidi silang. Sehingga bila dirata-rata tarif air ATB hanya Rp5.000/m3, masih jauh lebih rendah dari rata-rata air bersih di kota besar lain, seperti Jakarta dan Surabaya yang sudah mencapai Rp7.000/m3," tutupnya.

Editor: Udin