Sementara sekda akan mengurusi berbagai persoalan PNS dan SKPD di jajaran Pemerintah Kabupaten Lingga.

"Saya hanya akan mengurusi investor untuk masuk ke Lingga, urusan APBD dan pemerintah biar Wakil Bupati yang mengurusi, untuk PNS atau mutasi-mutasi pejabat sudah ada Sekda yang mengurusi," ungkapnya.

Dalam pertemuan tersebut, Kepala Bappeda Kabupaten Lingga Muhammad Ishak memaparkan beberapa tempat dan lokasi yang sudah dipetakan oleh Bappeda untuk dijadikan wilayah strategis berinvestasi.

Salah satu diantaranya kawasan pusat cagar budaya melayu yang dibagi menjadi dua wilayah yaitu di Istana Damnah sebagai Pusat Kerajaan Riau Lingga dan Desa Mepar sebagai pusat potensi yang banyak mengandung nilai sejarah.

Sementara itu, untuk kawasan minapolitan terletak di wilayah Tajur Biru dan Kecamatan Selayar. Dan untuk kawasan industri terletak di wilayah Marok Tua dan Sungai Tenam untuk industri pelayaran.

"Kawasan-kawasan tersebut saat ini tinggal persetujuan Bupati," ungkapnya.

Dalam kesempatan tersebut Ishak juga menyampaikan wilayah yang akan dijadikan pusat pertanian, khususnya untuk sawah ditempatkan didaerah Sungai Besar, Kecamatan Lingga.

Selanjutnya, pemaparan perizinan di Kabupaten Lingga disampaikan oleh Said Nursyahdu serta mengatakan saat ini sudah mengeluarkan sedikitnya 127 izin, untuk mempermudah investasi di Lingga.

Adapun Investor yang hadir, antara lain Ketua Dewan Perniagaan Melayu Malaysia Negeri Pahang, Datok Tengku Syaifudin Kerabat Sultan Pahang, Adi Indra Pawennari di bidang pertanian dan beberapa investor di bidang pariwisata dan transportasi.

Editor: Udin