Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Rizal Ramli Luncurkan Website dan Sosialisasikan Program Menko Maritim
Oleh : Surya
Kamis | 18-02-2016 | 18:04 WIB
Rizal_Ramli.jpg Honda-Batam
Menko Maritim dan Sumber Daya Rizal Ramli

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Menteri Koordinator Maritim dan Sumber Daya Rizal Ramli.meluncurkan website kementerian beralamat di www.maritim.go.id.

Rizal juga melakukan sosialisai  program Kementerian Koordinator (Kemenko) Maritim dan Sumber Daya  yang dilakukan oleh para deputi dilakukan kementeriannya.

Rizal mengatakan, dengan adanya website tersebut, maka masyarakat dapat melihat capain kinerja kementerian selama tujuh bulan terakhirnya ketika dirinya menjadi Menko Maritim dan Sumber Daya.

"Dengan adanya website ini supaya masyarakat dapat mengetahui capaian setiap program yang dilakukan oleh jajaran kementeriannya secara komprehensif," ujar Rizal di Gedung BPPT Jakarta, Kamis (18/2/2016).

Salah satu program, kata Rizal, yang dipublikasikan dalam website tersebut adalah destinasi 10 tujuan wisata baru. 
Rizal yakin dengan adanya destinasi prioritas yang dibangun pemerintah, jumlah kunjungan wisatawan akan bertambah dua kali lebih.   

Selain masalah wisata, Menko Rizal Ramli mendukung  langkah Menteri Kelautan dan Perikanan. Meskipun cara kontroversi meledakkan kapal, tetapi dampak keuntungannya dinikmati oleh nelayan.

Kekayaan laut Indonesia, ungkap Rizal Ramli  banyak dicolong, sehingga Indonesia menderita kerugian miliaran dolar. 

"Bu Susi sudah melakukan cara yang baik walaupun kontroversial. Saya ke Sibolga, nelayan disana bilang dulu hanya dapat 200 ton sekarang bisa 400 ton,"tukasnya. 

Dalam kaitan ini, pemerintah  akan membuka lebih banyak pelabuhan yang bisa ekspor ikan langsung. Tadinya negara luar  industri perikanannya hidup dari nyolong dari Indonesia. 

"Sekarang dalam mengimplementasi Poros Maritim pemerintah akan membuka pelabuhan yang bisa mengekspor langsung. Kita hanya butuh dari luar pembangunan cold storage.  Indramayu di Jawa Barat akan menjadi pilot proyek pembangunan itu. Dan nelayannya kita asuransikan. Jika ini berhasil kita akan buat 15 lagi," katanya.

Pada kesempatan para deputi melakukan pemaparan programnya. Salah satu yang melakukan pemaparan Deputi I yang membidangi masalah kedaulatan maritim, Arif Havas memaparkan tercapinya kesepakatan antara Indonesia dan Malaysia untuk membentuk Dewan Negara Produsen Kelapa Sawit (CPOPC).

Tujuan pembentukan dewan tersebut adalah menjaga stabilitas harga minyak kelapa sawit dan membangun industri hilir dari komoditas tersebut.

"Untuk program terbaru yang sedang dijalankan oleh kedeputian yang dipimpin oleh Mantan Dirjen Hukum dan Perjanjian Internasional Kementerian Luar Negeri serta mantan Dubes RI untuk Belgia ialah menyelesaikan perundingan bilateral maritim forum antara Indonesia -Belanda, Indonesia-Jepang, dan Indonesia-Korea," paparnya

Editor: Surya