Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

WHO Siapkan Rencana Aksi Global untuk Berantas Virus Zika
Oleh : Redaksi
Kamis | 18-02-2016 | 16:26 WIB

BATAMTODAY.COM - Strategi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dipusatkan pada mobilisasi dan koordinasi kemampuan dan keahlian dari banyak mitra lembaga itu untuk membantu negara-negara mengatasi virus Zika.

Ini termasuk meningkatkan pengawasan virus Zika dan penyakit-penyakit yang mungkin terkait dengan itu, menghentikan penyebaran nyamuk yang membawa virus itu dan memberikan informasi kepada masyarakat sehingga mereka dapat mengambil langkah-langkah untuk melindungi diri mereka sendiri.

Strategi ini juga menyerukan untuk menjamin perawatan medis bagi mereka yang terinfeksi dan penelitian jalur cepat dan pengembangan vaksin, diagnosa dan terapi.

Juru bicara WHO Christian Lindmeier mengatakan kepada VOA rencana darurat baru itu merupakan bagian penting dari respon internasional terhadap penyebaran virus Zika.

"Ini cara yang sangat penting supaya kita bisa menanggapi dengan sangat fleksibel dan cepat dan mengajak semua mitra turut bergabung secepat yang diperlukan," kata Lindmeier.

Virus Zika ditemukan di Uganda pada tahun 1947 dan telah menyebar dari Afrika ke daerah-daerah lain. Infeksi penyakit itu ringan dan tidak mengancam jiwa.

Tapi Lindmeier mengatakan kemungkinan adanya hubungan virus itu dengan microcephaly dan penyakit syaraf Guillain Barre sangat mengkhawatirkan. Dia mengatakan itu adalah hal yang diduga telah mendorong Organisasi Kesehatan Sedunia menyatakan bahwa Zika merupakan keadaan darurat bagi kesehatan masyarakat yang menjadi keprihatinan internasional.

Lindmeier menambahkan, "Ini adalah sesuatu yang kita lihat dalam jumlah yang terus bertambah sekarang, dan beberapa negara lainnya, sampai delapan negara, telah melaporkan terjadinya wabah Guillain Barre. Satu negara telah melaporkan microcephaly, yaitu Brazil. Dan, tentu saja, kita perlu sepenuhnya memastikan apa hubungan yang mungkin ada antara Zika dan penyakit-penyakit serta kelainan-kelainan ini, dan bagaimana mengatasinya."

WHO menyatakan harapan bisa mengetahui dalam beberapa minggu lagi apakah ada hubungan antara virus Zika dan microephaly. 

Dikatakan bahwa vaksin Zika baru akan tersedia paling sedikit 18 bulan lagi.

Sumber: VOA