Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Hari Pertama Kerja Gubernur Kepri

Panggil PLN dan PDAM, Sani Pertanyakan Progress Listrik dan Air di Kepri
Oleh : Charles Sitompul
Senin | 15-02-2016 | 15:23 WIB
interkoneksi.jpg Honda-Batam
Ilustrasi.

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Hari pertama masuk Kerja, Gubernur Kepri Muhammad Sani, langsung memanggil dan melakukan rapat kerja dengan manajemen PT PLN (Persero) serta Direktur Utama PDAM Tirta Kepri‎ Tanjungpinang dan Satuan Kerja Kementerian Pekerjaan Umum, di Dompak Tanjungpinang, Senin (15/2/2016).

"‎Sesuai dengan janji saya, untuk melanjutkan pembangunan dan pemenuhan kebutuhan dasar air bersih dan listrik, hari ini saya awali dengan pelaksanaan pertemuan dan rapat bersama PLN (Persero) serta Dirut PDAM, dan Satker Air Bersih PU," kata Sani kepada wartawan di Dompak. 

Dalam pertemuan itu, Sani meminta penjelasan dan progress proyek interkoneksi listrik Batam-Bintan kepada PT PLN (Persero) dan anak perusahaannya, B'right PLN Batam.

"Dari paparan manager area PT PLN (Persero) dan B'right PLN Batam, sampai saat ini ketersediaan daya di PLN Tanjungpinang-Bintan surplus 14 MW, atas telah masuknya daya dari interkoneksi listrik Batam ke gardu induk Tanjunguban dan dialirkan melalui jaringan tegangan menengah ke Tanjungpinang," kata dia.

Demikian juga Pembangkit Listrik Tenga Gas (CMG) di Tekojo Kijang yang telah dapat menyalurkan daya 4 kali 3 MW, serta PLTMG Dompak sebesar 2 kali 3 MW, PLN juga memaparkan penyelesaian jaringan dan gardu induk interkoneksi dari Tanjunguban ke Tanjungpinang. 

"Memang untuk gardu dan tower transimisi tegangan tinggi, sampai saat ini belum semua terpasang atas adanya masalah lahan dan hutan lindung yang terkena, Tetapi PLN menargetkan 2016 proyek itu akan diupayakan selesai," kata Sani. 

Dengan kondisi listrik saat ini, tambahnya, pihaknya akan terus melakukan evaluasi dan koordinasi dengan PLN, dalam hal mempercepat pembangunan gardu induk di Sri Bintan serta tower transimisi di sepanjang Jalan Lintas Barat Bintan. 

Sedangkan mengenai ketersediaan air minum, Sani yang juga memanggil dan meminta paparan penjelasan dari PDAM, serta Satuan Kerja Bagiaan Pengairan Kementerian PU, mengatakan, sebagai langkah awal dalam memenuhi ketersediaan air bersih di Tanjungpinang dan Bintan, fokus utama akan dititikberatkan pada pembangunan dan perluasan tampungan sumber air baku PDAM. 

"Program tahap awal untuk pemenuhan air bersih, tampungan waduk Sei Gesek yang saat ini berkapasitas 100 liter per detik akan diperluas, hingga dapat menghasilkan air bersih dengan volume 150 liter per detik melalui perluasan waduk," tambah Sani. 

Alokasi dana ganti rugi perluasan tampungan, akan dialokasikan dari APBN, APBD atau APBD kabupaten, sedangkan mengenai teknis pelaksanaan selanjutnya akan dikoordinasikan dengan Pemerintah Pusat, Provinsi dan Kabupaten. 

Selain itu tambah Sani, pihaknya juga meminta paparan dari Satker Pengairan Kementerian PU dan Provinsi, atas proyek SWRO Tanjungpinang. "Kesiapan proyek dan perpipaan SWRO Tanjungpinang juga saya push agar produksi pengolahan air laut menjadi air Tawar ini, dapat segera berjalan," ujarnya.

Dari penjelasan yang diperoleh, pipanisasi sekundernya sudah selesai dipasang, dan tinggal pipa tersier atau pipa-pipa ke rumah-rumah yang dikerjakan.

Demikian juga proyek pembangunan tampungan air baku dan Instalasi ‎Pengolahan Air, di Sungai Kawal. Kendati sudah diajukan Rp 60 miliar untuk diaolokasikan di APBN 2017 untuk pembangunan tampungan dan IPA Kawal, tetapi pembangunan akan mulai dilaksanakan pada 2016 dengan alokasi dana dari APBD Perubahan Provinsi Kepri. 

"Target saya, kalau dengan awal pembangunan 2016 melalui APBD-Perubahan nanti, dalam 3 tahun sudah akan selesai dan dapat dimanfaatkan," jelas Sani.

Dengan sumber air baku dan embung penampungan yang bertambah, meliputi Sei Pulai, Gesek, dan Embung serta IPA Sungai Kawal, ditambah dengan SWRO Tanjungpinang, Sani optimis ketersediaan air di Bintan dan Tanjungpinang akan dapat terpenuhi. 

"Saya juga menekankan pada Satker dan PDAM, agar tidak hanya memikirkan masalah air di Tanjungpinang dan Bintan saja, tetapi juga harus melakukan pencarian sumber air bersih dan merencanakan program eembangunan embung serta tampungan dan IPA di sejumlah pulau kabupaten/kota yang ada di Kepri," ujarnya. 

‎Demikian juga program jangka panjang pemenuhan air bersih Kepri, seperti pembangunan sumber air baku di Dompak dan Busung, Batam serta daerah lainnya. 

Editor: Dodo