Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Pemerintah Pusat Jangan Hanya Pikirkan Pembubaran BP Batam Saja
Oleh : Ahmad Rohmadi
Selasa | 09-02-2016 | 13:48 WIB
uba-sigalingging.jpg Honda-Batam
Anggota Komisi IV DPRD Batam, Uba Ingan Sigalingging.

BATAMTODAY.COM, Batam - Pengangguran yang semakin meningkat disebabkan banyak faktor. Salah satu yang menjadi persoalan adalah menurunnya iklim investasi di Kota Batam. Hal ini tentu tidak hanya menjadi tanggung pemerintah daerah (Pemda) semata.

Anggota Komisi IV DPRD Batam, Uba Ingan Sigalingging, mengatakan bahwa pemerintah pusat juga harus melaihat kondisi saat ini. Pemerintah pusat, menurutnya, jangan hanya memikirkan polemik kewenangan antara Pemko dan BP Batam.

"Seharusnya yang kita pikirkan bagaimana penguatan investasi di Batam agar bisa mengatasi jumlah pengangguran. Jangan hanya memikirkan pembubaran lembaga (BP Batam)," kata Uba, Selasa (9/2/2016). Baca: Sudah 1 Februari 2016, BP Batam Ternyata Belum Bubar Juga...

Kemudian, baik Pemko maupun BP Batam seharusnya juga bisa menggesa pemerintah pusat untuk segara merealisasikan Batam sebagai poros maritim, sebagaimana yang telah diwacanakan oleh Presiden Jokowi saat kunjungannya ke Batam beberapa waktu lalu.

Katika hal itu terealisasi, kata Uba, tentu dapat menekan jumlah pengangguran di Batam karena dengan lowongan pekerjaan di galangan kapal yang pasti akan meningkat.

"Pemko dan BP Batam bisa menjemput bola, pergi ke Jakarta untuk menggesa ini," jelasnya.

Selain itu, Uba juga menyampaikan agar ke depan pemerintah dapat memikirkan langkah-langkah antisipasi untuk mengatasi permasalahan pengangguran di Batam.

Permasalahan pengangguran di Batam mencuat ke publik setelah ribuan pencari kerja (pencaker) berdesakan memadati PT Sumitomo Wiring System untuk merebut 80 lowongan kerja, yang dibutuhkan perusahaan tersebut.


Sementara, Pemerintah Kota (Pemko) Batam menyatakan bahwa angka pengangguran di Batam sebanyak 24.022 orang. Namun data tersebut jauh berbeda dengan yang disampaikan oleh Asosisasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Kepri yang mencapai 100.000 orang

Editor: Dodo