Sani-Nurdin Tak Boleh Menyimpan Dendam Politik

Sani-Nurdin Tak Boleh Menyimpan Dendam Politik

Oleh : Charles Sitompul

Rabu | 27-01-2016 | 20:00 WIB

Pasangan Sani-Nurdin saat ditetapkan sebagai Gubernur-Wakil Gubernur Kepri terpilih. (Foto: Dok Batamtoday.com)

BATAMTODAY.COM,Tanjungpinang - Akademisi dan pengamat Politik Universitas Maritim Raja Ali Haji, Yudhanto mengatakan, Gubernur dan Wakil Gubernur Kepulauan Riau terpilih HM Sani-Nurdin Basirun harus lebih profesional memilih dan menempatkan pejabat pembantunya dalam menjalankan pemerintahan Kepri kedepan.

Selain itu, sebagai petahana yang telah memiliki pengalaman panjang dalam politik dan birokrasi, Sani-Nurdin juga diharapkan, tidak boleh menyimpan dendam politik dalam menyelenggarakan pemerintahan setelah dilantik.

"Sani-Nurdin harus profesional dalam menyelenggarakan pemerintahan, karena mereka dipilih rakyat. Diberi amanah untuk menjalankan pemerintahan selama lima tahun secara maksimal," katanya pada wartawan di Tanjungpinang, Rabu,(27/1/2016).

Dalam menetapkan pejabat di satuan kerja perangkat daerah, tambahnya, seharusnya Sani-Nurdin menerapkan profesionalisme. Sani-Nurdin harus membebaskan diri dari dendam politik dan tekanan dari berbagai pihak dalam menetapkan pejabat eselon II, III dan IV.

Sani-Nurdin juga harus terbebas dari utang politik saat menyelenggarakan pemerintahan. "Kepri harus menatap masa depan yang cerah, bukan larut dalam konflik dan kepentingan yang tidak berâ€Žpihak kepada masyarakat," katanya.

Yudhanto juga mengimbau Sani-Nurdin melupakan permasalahan-permasalahan yang terjadi selama Pilkada Kepri 2015, dan mulai merencanakan strategi pembangunan, pelayanan kepada masyarakat dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Meski sejumlah oknum pejabat di pemerintahan saat itu terindikasi tidak netral, berpihak kepada Soerya Respationo-Ansar Ahmad, rival politiknya, Sani-Nurdin harus mampu merangkul seluruh pegawai untuk mempercepat realisasi janji-janji politiknya pada saat berkampanye.

"Pegawai-pegawai yang berprestasi, disiplin dan jujur dalam melaksanakan tugas sebaiknya dirangkul, diberi kewenangan sesuai dengan keahliannya. Pembinaan dan komitmen dapat dilakukan. Itu lebih baik, daripada tersandera dalam dendam," ujarnya.

Editor: Dardani

TERKINI
POPULER

Menko Polhukam Budi Gunawan Ingatkan Aparat Tak Netral di Pilkada 2024 Terancam Pidana

Kronologi Oknum Polisi Tembak Mati Siswa SMKN 4 Semarang Berbeda Kesaksian Warga

Doktor TK

Mahasiswa UIM Ikuti Mata Kuliah Ko-Kurikuler Pencak Silat Pagar Nusa

Kejari Anambas Lidik Dugaan Korupsi Pembangunan Gedung Puskesmas Siantan Selatan

Mendagri, Menteri PKP, dan Menteri PU Teken SKB Percepat Pembangunan Tiga Juta Rumah Bagi MBR

Bus Nirwana Garden Terlibat Kecelakaan di Jalan Raya Tanjunguban, Pengendara Motor Terjepit

Kejari Batam Tetapkan 2 Tersangka Kasus Korupsi RSUD Embung Fatimah

Bintan Resort Bakal Tambah 20 Hotel dengan Kapasitas 3.000 Kamar dalam 5 Tahun

Pria Paruh Baya di Bintan Diamankan Polisi Usai Cabuli Bocah 9 Tahun

Jadi Pelangsir Solar Subsidi di Batam, Bonataon Gunakan 13 Fuel Card dengan Untung Rp 2.200 Per Liter

Tokoh Pemuda Bintan Nilai Roby-Deby Pasangan yang Tepat untuk Masa Depan Bintan

Sambut Perubahan Kepri, Masyarakat Flobamora di Batam Komitmen Dukung Rudi-Rafiq

Muhammad Rudi Optimis Sektor Pariwisata Bakal Dorong Pertumbuhan Ekonomi Kepri

Debat Kedua Pilkada Tanjungpinang, Rahma-Rizha vs Lis-Raja Adu Strategi Digitalisasi