Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Hendak Bawa Bensin ke Pulau Burung, Dua Lelaki Ditangkap Polisi
Oleh : alrion/ sn
Selasa | 09-08-2011 | 07:10 WIB
karimun1_minyak.jpg Honda-Batam

PKP Developer

Azman dan Firdaus di ruang Idik II Reskrim Polres Karimun. batamtoday/ alrion

KARIMUN, batamtoday - Membawa 22 jerigen bensin, Azman dan Firdaus, ditangkap polisi saat hendak berlayar dari Pulau Durai, Kabupaten Karimun, Kepri, menuju Pulau Burung, Indragiri Hilir (Inhil), Riau.

Tak pelak, Azman (36) dan Firdaus (28) harus menjalani pemeriksaan di Kantor Polres Karimun. Kasat Reskrim Polres Karimun AKP Ari Baroto melalui Kanit Idik II Ipda Zainul mengatakan, kedua lelaki tersebut sedang menjalani pemeriksaan. "Kedua lelaki tersebut dijerat dengan pasal 55 UU No 22 Tahun 2011 tentang Migas, dengan ancaman pidana di atas 1 tahun kurungan. Saat ini kedua tersangka masih dalam proses pemeriksaan penyidik," kata Zainul kepada batamtoday di ruang kerjanya, Senin 8 Agustus
2011.

Azman dan Firdaus membawa bensin dari Desa Durai (Pulau Durai), Kecamatan Durai, Kabupaten Karimun, Provinsi Kepulauan Riau, menuju Pulau Burung, Kabupaten Inhil, Provinsi Riau, Sabtu 6 Agustus 2011. Di pagi buta, dua lelaki ini bersiap-siap hendak berangkat dengan kapal menuju tempat tujuan. Namun, polisi dari Polsek Moro keburu datang dan menangkap kedua orang ini yang kedapatan hendak membawa 22 jerigen berisi bensin, dengan nilai Rp 4 juta.

Ke-22 bensin subsidi itu dibeli dari agen minyak Azman di Teluk Labu, Desa Durai, Kecamatan Durai. Azman adalah pemilik agen minyak, yang mengaku, setiap bulan dapat jatah bensin untuk Desa Durai sebanyak 25 drum. Dia mengambil minyak dari Moro. Azman memiliki izin SITU dan SIUP. Sedangkan Firdaus, mengaku selama ini bekerja membawa pasir laut dari Pulau Rukau Kecamatan Durai ke Pulau Burung, Inhil.

Nah, karena bensin mengalami kelangkaan di Pulau Burung, maka Firdaus berinisiatif hendak membawa bensin dari Durai ke Pulau Burung. Tujuannya tak lain adalah untuk menolong masyarakat di sana.   

"Kalau tahu begini Pak, kami tak kan buat kerja macam gini. Niatnya hanya untuk menolong orang kampung," ujar Firdaus, yang mengaku asli putra Durai.