Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Pengikut Gafatar di Batam Menghilang, Diimbau Taubat Sebelum Ditangkap
Oleh : Irwan Hirzal
Senin | 18-01-2016 | 15:10 WIB
IMG_20160118_122432.jpg Honda-Batam
Zulkifli Aka, Kepala Kementrian Agama (Kemenag) Kota Batam. (Foto: Irwan Hirzal)

BATAMTODAY.COM, Batam - Sejak kasus Gafatar (Gerakan Fajar Nusantara) mencuat di media, baik televisi maupun elektronik dan cetak, menyusul banyaknya warga menghilang, kini para pengikut kelompok Gafatar di Batam menghilang dari peredaran masyarakat.

Demikian ungkap Zulkifli Aka, Kepala Kantor Kementrian Agama (Kemenag) Kota Batam. "Kita tidak tahu ke mana mereka sekarang. Tapi informasi petugas kita mereka masih ada di Batam, namun programnya sudah senyap," ujar Zulkifli Aka kepada BATAMTODAY.COM, Senin (18/1/2016).

Padahal November 2015 lalu, Gafatar yang jelas dilarang pemerintah itu, masih sempat melakukan kegiatan donor darah di Batam. Bahkan, Kemanag Batam pun diundang dalam acara tersebut.

"Pendiri Gafatar di Batam itu bernama Andi Dahlan, yang berdomisili di Tanjung Sengkuang. Kita masih menempatkan petugas untuk mengecek langsung kegiatan apa yang dilakukannya saat ini. Namun  mereka sekarang itu sudah menghilang, tapi masih ada di Batam," katanya lagi.

Untuk mencegah dan memberantas ajaran dan aliran sesat di kota Batam, agar masyarakat tidak terjerumus ke ajaran tersebut, kata Zulkifli Aka, pihaknya dengan Pemko Batam sudah membuat tim khusus guna menindak dan memberantas ajaran yang dilarang Allah.

Zulkifli mengaku, Pemko Batam sudah membuat tim Pengawasa Kepercayaan Masyarakat dan Keagamaan (Pakem) yang diketuai langsung oleh Kejaksaan Negri Batam, Kesbang Pol, Kemenag, dan  Kepolisian.

"Pemerintah sudah membuat Tim Pakem untuk menindak langsung, ajaran-ajaran sesat yang selama ini ada di Batam tidak hanya Gafatar," katanya.

Nantinya, sebelum tim menindak para klompok-klompok yang menyalahi aturan agama Islam, Kemenag menghimbau agar pengurus ataupun anggota Gafatar segera bertaubat sebelum ditindak.

"Bertaubatlah sebelum ditindak (tangkap) tim khusus. Kementrian Agama akan menerima lapang dada bagi umat muslim yang ingin memperbaiki hidupnya," tuturnya.

Editor: Dardani