Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

BKPM Sebut Ada Tiga Masalah Picu Pelambatan Ekonomi Batam
Oleh : Surya
Selasa | 05-01-2016 | 14:47 WIB
Franky Sibarani(1).jpg Honda-Batam
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Franky Sibarani

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Franky Sibarani mengatakan, pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi)-Wapres Jusuf Kalla (JK) tadinya berharap banyak pada kawasan perdagangan bebas atau free trade zone (FTZ) Batam agar bisa menopang pertumbuhan ekonomi nasional.


Tapi faktanya selama satu tahun terakhir, kondisi Batam yang dipimpin oleh Kepala Badan Pengusahaan (BP) Batam Mustofa Widjaja dan Walikota Batam Ahmad Dahlan, serta dan wakilnya Rudi justru ekonomi Batam makin mengalami pelambatan dan menimbulkan banyak masalah.

"Kawasan perdagangan bebas dan pelabuhan bebas Batam mendapat perhatian serius dari Presiden Jokowi. Tapi setelah kian lama berjalan, ternyata kawasan ini terus menunjukkan pelambatan, bahkan cenderung menimbulkan masalah," kata Franky di kantor Kemenko Perekonomian.

Menurut Franky, BKPM telah melakukan telaah terhadap pengelolaan Batam. Yakni setidaknya tiga permasalahan yang cukup besar terjadi dalam beberapa tahun terakhir di Batam. "Paling utama adalah persoalan demonstrasi dari para tenaga kerja, tentang ketenagakerjaan terutama," katanya.

Masalah kedua, kata Kepala BKPM, adalah pengelolaan kawasan, yaitu antara BP Batam dengan Pemko Batam. Terakhir, masalah ketiga adalah persoalan Rencana Tata Ruang dan Wilayah (RTRW). Menurut Franky, hal ini justru membuat kalangan investor kebingungan.

"Dualisme tadi sebenarnya bagaimana menjadi lebih efektif saja. Itu nanti yang akan ditangani," katanya. Baca: Tjahjo Sebut Pembentukan BP Batam Sejak Awal Salah, Tapi Diteruskan

Jika ketiga masalah itu bisa diatasi, kata Franky, ekonomi Batam bakal tumbuh pesat bisa menyaingi Singapura. Sebab, investor asiing maupun lokal menaruh harapan besar untuk menanamkan modal di Batam.

Namun, dengan situasi yang kurang kondusif seperti ini, tentunya akan justru merugikan Batam dan Indonesia secara keseluruhan. Baca juga: BKPM Tegaskan Batam Tak Ada Masalah untuk Investasi

"Pemerintah mengkaji sejauh mana efektivitas Otoritas Batam dan berbagai macam masukan yang terkait dengan iklim investasi di sana, kemudian juga termasuk bagaimana efektivitas investasi di Batam," tegas Kepala BKPM ini.

Editor: Surya