Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Gegara Ortu Tak Setuju Jadi 'Punker', Remaja di Sagulung Ini Gantung Diri
Oleh : Harun al Rasyid
Senin | 04-01-2016 | 17:21 WIB
IMG_20160104_143657.jpg Honda-Batam
Rumah Hendra didatangi sanak saudara dan kerabat untuk berbela sungkawa (Foto : Harun al Rasyid)

BATAMTODAY.COM, Batam - Diduga stres akibat masalah keluarga, Hendra Gunawan Limbong nekat mengakhiri hidupnya dengan gantung diri. Remaja 20 tahun ini ditemukan tewas dengan tali kabel listrik yang melilit di lehernya, Senin (4/1/2015) dini hari.

Berdasarkan info yang berhasil dihimpun, Hendra --demikian panggilannya, tidak direstui orang tuanya sebagai 'punker' sebab kedua orang tuanya itu ingin anaknya bisa berguna untuk keluarga suatu hari kelak. Perbedaan pandangan ini menyebabkan percekcokan antara orang tua dan Hendra.

Tidak hanya itu, akibat seringnya percekcokan itu, membuat sang ayah memilih hengkang dari kediamannya di Kavling Kamboja, Blok W Nomor 6, Sei Pelunggut, Sagulung, pada 24 Desember 2015 lalu.

"Hendra sering dimarahin orang tuanya karena jadi anak 'punker'. Orang tuanya juga sering cek cok. Itu yang menjadi penyebab korban gantung diri," ujar Ipda Iwan Novriawan, Kanit Reskrim Polsek Sagulung, saat dikonfirmasi BATAMTODAY.COM, Senin (4/1/2016). 

Dikatakan, sebelum mengakhiri hidupnya, korban sempat mengirimkan pesan singkat melalui hanphone kepada ayahnya. Pesan tertanggal 29 Desember 2015 lalu itu berisikan permohonan maaf kepada keluarga dengan sikapnya selama hidup.

"Korban sempat kirim pesan ke HP bapaknya. Isinya begini, 'abang minta maaf, soalnya abang sudah sering merepoti keluarga'," ungkap Iwan menirukan pesan sms tersebut.

Sedangkan motif kematian Herman, Iwan mengatakan, murni gantung diri. Setelah dilakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan memeriksa kondisi jasad korban, tidak ditemukan adanya penganiayaan dan luka lainnya.

"Kita sudah olah TKP dan memeriksa jasad korban. Kita tidak menemukan ada kekerasan lainya, ini murni bunuh diri," jelas Iwan.

Editor: Udin