Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Warga Srilanka Tetap Bertahan di Kapal MV Alicia

Pemerintah Tak Tegas Tangani Imigran Srilanka
Oleh : charles/ sn
Selasa | 02-08-2011 | 23:06 WIB
srilanka_imigran_tamil.JPG Honda-Batam

Menolak diturunkan dan dipindah ke Rudenim Tanjungpinang, 87 warga Srilanka tetap bertahaan di atas kapal MV Alicia.

TANJUNGPINANG, batamtoday - Akibat pemerintah tidak tegas dan cenderung membiarkan, hingga saat ini 87 imigran dari Srilanka masih tetap bertahaan di MV Alicia yang bersandar di Tanjungpinang.

Hal itu terlihat dari tidak adanya penyelesaiaan dan upaya yang ditempuh pihak Imigrasi dan Kanwil Hukum dan HAM untuk menurunkan 87 warga negara Srilanka tersebut dari kapal MV Alicia ke Rudenim Pusat di Tanjungpinang.

Pantauaan batamtoday, hingga saat ini, Selasa, 2 Agustus 2011, sebanyak 87 warga Srilanka masih tetap bertahan di atas kapal MV Alicia, sekitar 50 meter dari pelabuhan internasional Sri Bintan Pura, Tanjungpinang.

Akibat dead locknya pertemuaan antara UNHCR dengan warga Srilanka, membuat ke 87 warga Srilanka tetap bersikeras bertahaan di atas kapal tersebut. Sebaliknya pihak imigran juga meminta pada pemerintah dan UNHCR agar dapat menghadrikan Duta Besar Selandia Baru untuk menemui mereka.

Kakanim Tanjungpinang Hasan Basri melalui Kasi Pengawasan dan Penindakan Orang Asing Poltak M Simanjuntak mengatakan, bahwa selama ini sejumlah permintaan warga Srilanka itu telah dipenuhi. Tetapi ketika perwakilan Srilanka kembali meminta agar UNHCR dan pemerintah dapat menghadirkan Duta Besar Selandia baru, membuat UNHCR dan Kementerian Luar Negeri Indoensia jengkel dan menyatakan tidak akan mau memenuhi kinginan ke 87 warga Srilanka tersebut.

"Saat ini, sifatnya kita melakukan pemantauan. Setelah dalam pertemuan kemarin tidak ada kesepakatan, pihak UNHCR dan perwakilan dari Kementerian Luar Negeri yang datang ke Indonesia juga merasa jengkel, dan menyatakan tidak bisa memenuhi keinginan para imigran untuk mendatangkan Dubes Srilanka," ujar Simanjuntak.

Yang lebih parah, Keduataan Besar Srilanka di Indoensia, juga menyatakan menolak untuk menemui ke 87 imigran. Sebab, Kedutaan Besar Srilanka menganggap ke 87 imigran itu merupakan etnis dan komplotan Macan Tamil di negaranya.

"Sampai saat ini, Duta Besar Srilanka sendiri nggak mau datang dan menemui ke 87 orang ini," jelas Simanjuntak.