Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Ciumi Bocah Laki-laki, Rk Terpaksa Berurusan dengan Polisi
Oleh : Romi Candra
Selasa | 15-12-2015 | 09:24 WIB
IMG_20151214_175330.jpg Honda-Batam
Rk, sambil menutup wajah diperiksa di Polsek Batam Kota. (Foto: Romi Candra)

BATAMTODAY.COM, Batam - Rk (28), pria yang kesehariannya menjual pempek keliling, digelandang warga ke Mapolsek Batam Kota. Diduga, ia telah melakukan pelecehan seksual pada Ak (10), bocah laki-laki yang tinggal di salah satu perumahan kawasan Batam Center, Senin (14/12/2015) sore.


Pantauan di Mapolsek Batam Kota, setelah ia diperiksa, langsung dimasukkan ke ruang tahanan. Sementara Ak, tengah membuat laporan yang ditemani bapaknya, Ms, serta warga lainnya.

Menurut salah seorang sekuriti perumahan, Joni, warga merasa curiga karena pelaku sering berkeliaran di depan rumah korban. Ditambah lagi laporan dari orang tua korban yang mengatakan anaknya nyaris disetubuhi pelaku.

"Kami curiga dengan gerak geriknya (Rk). Awalnya kami kira maling, tapi setelah diperiksa, ia ternyata pernah masuk rumah Ak, dan memaksanya membuka baju," kata Joni.

Dijelaskan, kejadian pelecehan seksual itu, berawal pada Kamis (10/12/2015) lalu. Ak yang sedang sendiri dirumah, didatangi Rk. Kemudian ia masuk ke dalam rumah dan mencumbui Ak.

Pada keesokan harinya, Jumat (11/12/2015), Rk kembali datang, namun tidak masuk ke rumah, karena ibu korban sedang berada di rumah. "Sore tadi dia datang lagi dan mondar mandir di depan rumah korban," tambah Joni.

Setelah Rk diamankan sekuriti, kemudian dibawa ke pos untuk dimintai keterangan. Namun ia awalnya tidak mengakui, sehingga sekuriti memanggil korban. "Korban datang dan mengaku kalau ia sempat diciumi pelaku. Namun saat pakaiannya dibuka, korban menolak," tambah Joni.

Sementara Ms, bapak korban, mengaku kalau beberapa hari terakhir sengaja memancing pelaku unuk datang ke rumah, karena sudah mendapat laporan dari anknya. "Tadi menga sengaja sepeda motor saya titipkan di tempat tetangga, sehingga kondisi rumah seperti kosong. Terbukti, pelaku kembali datang dan akhirnya digrebek warga.

"Saya pernah bercerita pada sekolah, dan Komitenya mengaku yang menjadi incaran bukan anak saya saja, tapi juga anak-anak lainnya," terang Ms.

Sementara Ak, mengaku kejadian tidak hanya Rabu itu saja. Ia juga sering didatangi pelaku ke sekolah. "Saat pulang sekolah, dia (pelaku) sidah berdiri di luar sekolah. Saya ditanya-tanya," ujarnya.

Sedangkan saat kejadian, ia mengaku kalau pelaku baru menciumi bibir, pipi, keningnya. Namun hal itu dilakukan berulah kali. "Dia katanya mau ngasih uang agar baju saya dibuka. Tapi saya tidak mau. Setrlah kejadian itu, saya langsung mengatakan pada mama," pungkasnya.

Namun pewarta sendiri belum mendapat laporan lebih lanjut dari pihak kepolisian. Untuk Rk sendiri, harus menanggung perbuatannya sendiri.

Editor: Dardani