Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Nasib Calon TKI Ilegal Gagal Berangkat

Bayar Rp5,5 Juta ke Calo, Malah Ketangkap Petugas
Oleh : Roni Ginting/Dodo
Selasa | 02-08-2011 | 09:12 WIB

BATAM, batamtoday - Ponijem hanya bisa gigit jari ketika gagal berangkat jadi TKI di Malaysia. Sebelumnya sudah terbayang dibenaknya akan bisa bekerja di luar negeri dengan penghasilan yang menggiurkan. Namun angan tinggal angan, belum sempat berangkat jadi TKI Ilegal sudah keburu tertangkap petugas. Uang jaminan sebesar Rp5,5 juta pun raib tanpa hasil.

Wajah cemas tidak dapat disembunyikan dari wanita asal Blitar Jawa Timur tersebut. Dia sebenarnya sudah ragu untuk kerja di negeri tetangga setelah banyak mendengar berita nasib TKI di Malaysia banyak yang diperlakukan dengan tidak manusiawi.

Namun akibat bujuk rayu dan iming-iming gaji yang menggiurkan oleh tetangganya bernama Pak Sari diapun mau berangkat. Dia meminjam uang sebagai modal serta ongkos dari kampung halaman hingga ke Malaysia dengan jumlah yang cukup besar yaitu Rp5,5 juta.

"Saya dijanjikan kerja di Restoran dengan gaji 650 Ringgit per bulannya. Untuk berangkat kesana menyediakan uang sebesar Rp5,5 juta untuk biaya ongkos dan pengurusan pasport dan surat-surat lainnya," kata Ponijem sembari meneteskan air mata.

Pada Sabtu, 30 Juli 2011 dia serta tiga orang teman yang baru kenal di perjalanan berangkat satu pesawat menuju Batam. Setibanya di Batam, ketika menunggu jemputan Ponijem dan satu temannya ditangkap petugas, sedangkan dua orang lagi berhasil meloloskan diri.

"Uang sudah habis, tidak bisa kerja dan harus pulang ke kampung halaman lagi. Saya tidak habis pikir bisa begini, mending dari awal saya tidak berangkat, uangnya bisa digunakan untuk usaha kecil-kecilan di kampung," keluhnya dengan penuh penyesalan.

Sebelum dipulangkan kekampung masing-masing, untuk sementara Ponijem ditampung di Shelter Dinas Sosial Batam bersama dengan 33 calon TKI ilegal lainnya yang juga tertangkap di Bandara Internasional Hang Nadim, Batam.