Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Diduga Selingkuhi Istri Orang, Oknum Polisi Digrebek Warga di Bintan Timur
Oleh : Harjo
Sabtu | 28-11-2015 | 09:15 WIB
selingkuh_ilustrasi.jpg Honda-Batam
Selingkuh oh selingkuh. (Foto: Dok Batamtoday.com)

BATAMTODAY.COM, Tanjunguban - Diduga berselingkuh dengan istri orang lain, oknum polisi Bripka TS digrebek warga dan anggota Polres Bintan di kediaman IS (35) honorer perawat di RSUD Bintan, Kamis (26/11/2015) sekitar pukul 23.30 Wib.

Imran (37) suami IS, pegawai di Pemkab Bintan mengatakan, dia dan istrinya berumah tangga sejak tahun 2006 lalu dan sudah di karunia tiga anak. Diakui, dia sudah pisah ranjang dengan istrinya yang berjilbab dan berkulit putih bersih tersebut.

Ditambahkan Imran, sejak beberapa bulan lalu memang rumah tangganya sudah retak. Semua karena dipicu adanya kehadiran pihak ketiga, Bripka TS (45), oknum anggota polisi yang bertugas di Polda Kepri

Imran menyampaikan, niat awal mereka pisah ranjang, tak lain untuk masing-masing  menenangkan diri. ''Siapa tahu dengan cara ini, kami bisa baikan lagi seperti dulu. Apalagi anak kami sudah 3 orang. Jadi rasanya sedih kalau sampai cerai,'' kata Imran.

Meski saling berjauhan, Imran tak pernah berhenti memantau gerak-gerik istrinya itu. Belakangan, dia merasa  mulai sakit hati ketika mengetahui istrinya main serong dengan pria lain.

''Memang sebelumnya saya sudah curiga. Tapi saya masih diam. Karena penasaran. Suatu hari, diam-diam saya buntuti dia saat menemui pria lain itu. Saya foto dia dan laki-laki itu. Memang mesra dua orang itu. Kecurigaan saya benar. Meski sudah tahu, saya masih saja diam. Pura-pura tak tahu kalau dia main serong dengan laki-laki lain. Hingga akhirnya kami memutuskan pisah ranjang.'' Tambahnya.

Imran berusaha menyelidiki siapa identitas sosok pria yang menjalin hubungan gelap dengan istrinya itu.
Ternyata laki-laki itu adalah anggota polisi Polda Kepri yang  ditugaskan sementara di KPU Kepri, menjelang pelaksanaan pilkada.

Satu per satu Imran mengantongi data perselingkuhan istrinya dengan oknum polisi itu. Terakhir, dia mengetahui  ternyata lelaki selingkuhan istrinya itu sering menginap di rumah istrinya.

Maka, Kamis (26/11) malam, Imran meminta pertimbangan Ketua  RT/ RW. Apa yang harus dilakukannya setelah mengetahui oknum polisi itu sudah seminggu menginap di rumah istrinya.

''Sudah seminggu ini oknum polisi itu tidur di rumah istri saya.'' cerita Imran di depan ketua RT dan ketua RW.

Selama ini, sesungguhnya RT/ RW  sudah tahu jika di rumah IS sering kedatangan tamu laki-laki hingga larut malam. Alasan IS pada Ketua RT, laki-laki itu adalah saudara IS yang saat ini ditugaskan sementara di Tanjungpinang. Sebenarnya memang bertugas di Batam sebagai anggota polisi.

Akhirnya, Imran, Ketua RT dan Ketua RW, beserta sejumlah anggota kepolisian Polsek Bintan Timur, sepakat  ramai-ramai mendatangi rumah IS di Jalan Barek Motor RT 3 RW 8, untuk memastikan kebenaran cerita Imran.

Sekitar pukul 23.00 wib, Imran, Azis Ketua RT 3 , Hendri Ketua RW 8,  beserta jajaran anggota kepolisian dan Propam Polres Bintan, mendatangi kediaman IS.

Dan benar, ketika Ketua RT mengetuk pintu rumah mewah berwarna biru langit tersebut, keluarlah seorang pria Bripka TS mengenakan baju kemeja kotak-kotak dengan celana panjang. Saat itu, diikuti oleh IS tak lama mereka diajak masuk ke mobil Rush putih BP 1965 QW. 

Tapi, malam itu mereka dilarikan kemana, tak satu pun media berhasil mengikutinya. Karena malam itu, mobil Rush putih berkeliling sekitar daerah Kijang untuk menghindari serbuan dari sejumlah awak media.

Info awal, keduanya hendak dibawa ke Polsek Bintan Timur, tapi hingga Jumat (27/11) pagi, keduanya tidak terlihat di Polsek Bintan Timur. Sedangkan Imran, masih diminta keterangan di Polsek Bintan Timur oleh pihak kepolisian, terkait laporan perselingkuhan istrinya dengan oknum polisi.

Kapolres Bintan, AKBP Cornelius Wisnu Adji Pamungkas,  secara terpisah melalui pesan pendek dari ponselnya, Jumat (27/11/2015) siang mengatakan, bahwa yang menjemput bukan warga tetapi polisi.

"Bukan warga yang jemput, tapi polisi," ujarnya singkat. 

Editor: Dardani