Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Buntut Skandal PT Freeport Indonesia

Junimart Diminta Klarifikasi Isu Suap Rp27 Miliar ke MKD
Oleh : Surya
Jum'at | 27-11-2015 | 09:10 WIB

BATAMTODAY.COM, Jakarta-Anggota Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR RI dari Fraksi Gerindra, Supratman Andi Agtas mengatakan MKD bakal melakukan klarifikasi langsung ke Wakil Ketua MKD DPR RI Junimart Girsang yang melemparkan isu ada penggelontoran uang Rp27 M ke MKD.


Harusnya, kalau politisi PDIP itu tahu, laporkan langsung ke aparat penegak hukum, karena itu sudah tindak pidana.

“Kalau tidak, berarti memecah-belah MKD,” kata Supratman dalam diskusi ‘Freeport Gate’ bersama pengamat politik dari Gerakan Indonesia Bersih (GIB) Andhie Massardi dan pakar ekonomi INDEF, Enny Sri Hartati, Kamis (26/11/2015).

“Maka inilah yang harus diusut tuntas. Seharusnya dia tunjuk hidup, dari siapa uang sebesar itu,” tegas Suprtaman.

Menurut dia, yang disidangkan di MKD adalah masalah etika, dan apa yang diisukan Junimar tersebut adalah masalah pidana. “Ini harus tuntas, sebab kalau tidak akan menjadi masalah baru,” kata dia.

Adhie Massardi malah mengatakan, isu tawaran Rp27 M kepada setiap anggota MKD adalah satu tanda bagi para pihak yang bertikai bahwa nilai penyelesaian kasus ini tawarannya sudah semahal itu.

“Saya melihat ini sign atau tanda bahwa nilai yang sudah ditawarkan ke MKD sudah Rp20 miliar.Jadi ini pesan buat yang berperkara seperti Sudirman Said, Freeport dan Setya Novanto, sebesar itulah nilai minimal yang mereka minta.Jadi ini sifatnya pengumuman,” kata orang dekat Menko Kemaritiman, Rizal Ramli itu.

Adhie melihat kasus ini muncul karena kekecewaan Freeport pada Setya Novanto yang tidak berhasil melobi Presiden Jokowi untuk mempercepat pembahasan kontrak Freeport sebelum waktunya.

“Jadi saya lihat Freeport ini kesel juga, sudah berusaha dan semua pihak yang dimintai bantuan sudah berjanji untuk mempercepat kontrak, tapi pada akhirnya Jokowi memutuskan untuk tidak melakukan pembahasan sebelum waktunya,” tambahnya.

Sementara di lingkaran Presiden Jokowi ada geng Masyarakat Transparansi Indoensia (MTI) yang mempunyai jaringan cukup kuat ke luar negeri. Mereka ini antara lain Teten Masduki, Kuntoro Mangkusubroto, Ery Riayana, Todung Mulya Lubis dan lain-lain, yang pro freeport. Menurut Adhie, isu itu sengaja dilempar untuk mengumumkan harga suara anggota MKD.

“Karena sifatnya pengumuman yah cepat-cepat dibantahlah. Yang penting orang yang harus menerima pesan memahaminya bahwa Novanto orang yang baik hati karena memintakan jatah untuk presiden 11 persen dan wapres 9 persen saham Freeport, sementara dirinya tidak meminta jatah,” demikian Adhie Massardi. 

Editor: Surya