Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Sekte Yang Melakukan Bunuh Diri Massal Bag III

Sekte Aum Shinrikyo Sebabkan 5000 Orang Sakit Serius
Oleh : Redaksi
Senin | 20-12-2010 | 15:54 WIB

 

Tokyo, batamtoday - Sekte Aum Shinrikyo ( Kebenaran Yang Tertinggi ) didirikan oleh Shoko Asahara, yang bernama asli Chizuo Matsumoto dan dilahirkan pada tahun 1955 di pulau Kyushu. Karena ia hanya dapat melihat secara samar-samar, maka sejak kecil ia bersekolah di sekolah tuna netra. Sekalipun demikian sejak kecil ia sudah menunjukkan kepandaiannya dan sifatnya yang suka mengatur sehingga ia ditakuti teman-temannya. Pada tahun 1984 ia mendirikan sekolah yoga dan menjual berbagai minuman untuk kesehatan. Usahanya berhasil. Lalu ia pergi ke India dan Nepal untuk mempelajari Hindu dan Budha.

 

 

Foto-fotonya bersama tokoh-tokoh agama (termasuk Dalai Lama) digunakan untuk mengokohkan diri sebagai pemimpin agama baru. Tahun 1987 ia mendirikan Aum Shinrikyo. Pengikutnya banyak yang berasal dari kaum intelektual. Sekte yang ada di Jepang ini melakukan upaya pembunuhan masal pada tgl 20 Maret 1995 dengan menyebarkan gas beracun di stasiun bawah tanah di kota Tokyo, yang berakibat 10 orang meninggal dan 5000 lainnya sakit serius.

Bagaimanakah ajaran Sekte Aum Shinrikyo?

Sekte ini sebenarnya mau menggabungkan ajaran Budha, Hindu, Shinto, Kristen dan Ilmu Pengetahuan, dengan berpusat pada diri sang pemimpin, Shoko Asahara. Ia mengajarkan yoga untuk memberikan ketenangan dan penyucian diri dalam rangka bersiap menghadapi hari ketika kekuatan baik bertempur melawan kekuatan jahat. Mereka melakukan latihan pengaturan nafas, meditasi, berendam air dan berpuasa. Mereka harus melewati empat tahap untuk mencapai kekuatan baru. Banyak pengikutnya yang merasakan kekuatan spiritual yang menggantikan kekosongan yang dialami akibat kemajuan negeri Jepang (yang mengakibatkan orang menjadi sangat sibuk dan kurang bergaul). Mereka rela meninggalkan pekerjaan dan keluarga guna mendapatkan arti hidup melalui Aum Shinrikyo.

Asahara menempatkan diri sebagai ayah dan  pemimpin yang berwibawa, bahkan ia menyatakan diri sebagai Juruselamat, seperti dalam bukunya, “Declaring Myself the Christ”. Kehadiran figur idola semacam ini segera menarik perhatian para remaja yang haus akan cinta kasih dan figur seorang ayah. Orang yang mau menjadi pengikut harus menyerahkan paspor dan menyumbangkan seluruh uang tunai serta harta miliknya, lalu bekerja di proyek milik sekte ini di selatan pulau Kyushu, dengan kondisi seperti budak. Dengan cara ini pengikut sekte dibuat tidak berdaya agar mau menyerahkan diri sepenuhnya kepada sang pemimpin. Apabila seorang pengikut menunjukkan loyalitasnya, ia akan mendapatkan posisi penting dan diberi kebebasan untuk mengembangkan ilmunya.

Shoko mengajarkan bahwa gas mematikan sarin adalah simbol datangnya armageddon, yaitu sebagai senjata pamungkas dalam perang dunia terakhir yang akan pecah pada awal 1997. Dalam bukunya yang berjudul Disaster Approach the Land of the Rising Sun digambarkan bahwa armageddon datang dalam wujud serangan awan gas dari Amerika Serikat yang dikuasai Yahudi. Dunia akan kiamat dengan meninggalkan 10 persen pengikut Aum yang patuh dan masyarakat Jepang lainnya. Jepang akan menjadi limbah nuklir padat tahun 1996-1998. Penyebaran gas sarin di stasiun metro Tokyo hanyalah contoh bagaimana kelompok ini ingin memurnikan masyarakat dan menyelamatkan mereka dari tangan konspirasi Amerika dan Yahudi.