Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Kegaduhan Diperlukan untuk Membersihkan 'Tikus-tikus'
Oleh : Surya
Rabu | 25-11-2015 | 19:37 WIB
rizal-1.jpg Honda-Batam
Menko Maritim Rizal Ramli

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Menko Maritim dan Sumber Daya Rizal Ramli menegaskan, kegaduhan dalam pemerintahan tetap diperlukan dalam rangka membersihkan dari anasir-anasir jahat yang merongrong bangsa dan negara.

"Istilah saya gaduh putih. Mengapa mesti ada gaduh putih, ya untuk memberantas gaduh hitam agar 'tikusnya' kabur dan padi menjadi tumbuh subur," kata Rizal Ramli di rumah dinasnya, Komplek Widya Candra, Jakarta, Rabu (25/11/2015). 

Menurut Rizal, langkah unttuk menciptakan gaduh putih atau kegaduhan baik itu bagian dari revolusi mental untuk mewujudkan Nawacita.

Sementara gaduh hitam atau kegaduhan buruk itu orientasinya berebut kekuasaan, proyek, konsesi-konsesi dan lain-lain.

"Kegaduhan hitam ini bukan untuk kepentingan rakyat, bangsa dan negara, melainkan kepentingan dan memperkaya pribadi. Sebaliknya gaduh putih adalah untuk rakyat," katanya.

Dalam kasus PT Freeport, misalnya, kalau tidak diciptakan kegaduhan dan diramaikan di media, maka kontraknya akan langsung diperpanjang oleh Menteri ESDM Sudirman Said.

"Setidaknya, dengan kegaduhan itu kontrak PT Freeport tidak diperpanjang. Freeport harus membangun smelter, pengolahan limbah, melakukan divestasi dan sebagainya," jelas Rizal.

Rizal berharap, kegaduhan jangan dianggap ancaman seperti masa Orde Baru, tetapi untuk membuat perekonomian Indonesia jadi lebih baik lagi. Baca juga: Rizal Ramli Berharap Presiden Pilih Calon Menteri Sendiri, Jika Ada Reshuffle Jilid II

"Kegaduhan sudah terbukti, kini ekonomi sudah mulai membaiik karena titik dasarnya sudah tercapai. Jangan dianggap ancaman," katanya.

Editor: Surya