Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

HUT PGRI ke-70 Jadi Momentum untuk Evaluasi Bagi Guru dan Murid
Oleh : Harjo
Rabu | 25-11-2015 | 13:17 WIB
wiharjo-pgri-bintan.jpg Honda-Batam
Wiharjo, Ketua PGRI Bintan.

BATAMTODAY.COM, Tanjunguban - Perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) di Bintan, terbilang sangat meriah dimana seluruh siswa/i libur selama dua hari atau diberikan tugas ekstrakurikuler oleh sekolah. Kegiatan yang dipusatkan di lapangan sepakbola Desa Busung, Kecamatan Serikuala Lobam, diisi dengan sejumlah acara.

Wiharjo, Ketua PGRI Bintan kepada BATAMTODAY.COM di Tanjunguban, menyampaikan pada HUT PGRI Bintan yang di pusatkan di lapangan sepakbola desa Busung, digelar selama dua hari yaitu Selasa-Rabu (24-25/11/2015).

Adapun acara yang diselenggarakan diantaranya, senam dan jalan santai serta pembagian doorprize pada hari pertama dan selanjutnya hari kedua dilaksanakan upacara bendera dilanjutkan dengan berjiarah ke Taman Makam Pahlawan (TMP) Dwikora Tanjunguban.

"Diselenggarakannya sejumlah kegiatan pada  HUT PGRI ke 70, selain untuk meningkatkan tali siratullrahmi dan sosialisasui  sesama guru, juga sebuah momentum untuk melakukan evaluasi diri. Sejauhmana perjalanan, perkembangan dan kemajuan dunia pendidikan di Bintan. Sudah seharusnya dunia pendidikan menjadi tempat yang menyenangkan dan menantang terbentuknya karakter generasi muda ke arah yang lebih baik lagi ," ujarnya, Rabu (25/10/2015).

Tempat pendidikan harusnya bisa dibuat seperti  taman yang menyenangkan dan bukan sesuatu yang menyeramkan apalagi menakutkan. Mengingat tugas guru pada saat ini dan sebelumnya jelas sangat jauh berbeda, karena pada saat ini yang dihadapi oleh guru permasalahannya lebih kompleks.

"Saat ini, guru terkesan hanya sebatas sebagai fasilitator, karena saat mebdidik murid, selain berpedoman pada buku. Saat ini sangat dibutuhkan pengetahuan masalah teknologi, mengingat selain buku, internet atau media online juga menjadi panduan," katanya.

Artinya bukan hal yang mustahil, dengan perkembangan teknologi, murid bisa lebih dulu mengetahui ketimbang guru.  Sehingga antara guru dan murid  harus sama-sama berlatih dan berlatih, agar bisa mendidik murid dengan baik, sebaliknya murid juga harus terus menerus belajar guna mengejar cita-citanya.

"Pembentukkan karakter sikap, ilmu pengetahuan dan keterampilan, adalah tiga sisi yang  harus seimbang. Sehingga satu sama lainnya harus saling bersinergi, untuk mengantarkan generasi muda ke arah yang lebih baik lagi di semua sisi kehidupan," imbuhnya. 

Editor: Dodo