Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Mabes Polri Ungkap Dwi Djoko Kirim SMS ke Mustofa Bilang Gabung ISIS
Oleh : Irawan
Selasa | 10-11-2015 | 21:14 WIB
Dwi_Jolko_Wiwoho.jpg Honda-Batam
Direktur Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) Badan Pengusahaan (BP) Batam Dwi Djoko Wiwoho yang diduga bergabung dengan jaringan teror ISIS

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Mabes Polri memastikan Dwi Djoko Wiwoho, Diektur Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) Badan Pengusahaan (BP) Batam, bergabung dengan negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).

Kepastian itu didapat Mabes Polri dari pesan singkat (SMS) yang dikirim Dwi Djoko kepada Kepala BP Batam Mustofa Widjaja beberapa waktu lalu.

Kadiv Humas Mabes Pol Irjen (Pol) Anton Charliyan, Selasa (10/11/2015), mengungkapkan, setelah meninggalkan rumah dan kantornya, pada Agustus lalu, Dwi Djoko mengirimkan pesan singkat kepada atasannya. 

Dwi Djoko mengatakan telah bergabung dengan ISIS dan meminta Mustofa atasanya di BP Batam agar menyampaikan pesan singkat tersebut kepada orang tuanya.

"Tolong disampaikan kepada orang tua saya bahwa saya akan berhijrah dan akan bergabung dengan Daulah Islam atau ISIS," kata Anton Charliyan menirukan pesan Djoko.

Selain telah menyatakan bergabung dengan ISIS, Mabes Polri sebenarnya telah memantau gerak gerik Dwi Djoko Wiwoho yang mulai berprilaku aneh.

Kemudian Dwi Djoko mengajukan cuti panjang ke kantornya dan tidak menjelaskan alasan cuti panjangnya tersebut, serta mengajak seluruh keluarganya pergi

"Ternyata sampai hari ini dia tidak kembali lagi ke Batam," katanya.

Anton mengungkapkan, selain mengajukan cuti panjang di kantornya, ternyata Dwi Djoko sempat mengajukan permohonan visa untuk pergi ke Belanda. 

Namun, setelah visa ke Belanda didapat, Dwi Djoko justru menghilang dari rumah dan kantornya. Visa itu tidak dibawa dan hanya ditinggal di rumahnya saja.

Terakhir, Mabes Polri mendapatkan informasi akurat. Dwi Djoko beserta istri dan anaknya, berangkat ke Suriah melalui Turki.

Sebelumnya, BNPT memastikan Direktur Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) Badan Pengusahaan (BP) Batam Dwi Djoko Wiwoho terlibat ISIS.
 
"Dwi Djoko Wiwoho sudah diidentifikasi sejak beberapa bulan lalu oleh petugas BNPT. Kami berkoordinasi dengan instansi terkait dalam menangani permasalahan itu," kata Brigjen Pol Hamidin, Deputi Pencegahan BNPT di Tanjungpinang, Jumat (6/11/2015).

Dalam dialog pencegahan terorisme yang digelar BNPT di Tanjungpinang, Hamidin mengatakan, Dwi Djoko terlibat dalam gerakan ISIS setelah dilakukan pendalaman. Dwi bersama keluarganya sudah tidak berada di Indonesia. Dia diduga sudah berada di Irak.

"Ini menunjukkan ISIS sudah masuk ke berbagai kalangan," katanya.

Hamidin menjelaskan, keterlibatan Dwi Djoko dalam gerakan ISIS ini membuat heboh masyarakat. Apalagi permasalahan itu sudah diberitakan di sejumlah media massa.

"Ada warga Batam yang menginformasikan, sekaligus mempertanyakan permasalahan itu. Saya katakan, 85 persen Dwi Djoko terlibat ISIS," ujarnya.

Berdasarkan informasi yang didapat, Dwi Djoko sudah tidak masuk kantor sejak bulan Agustus 2015 lalu. Ketika itu, alasanya cuti menjalankan ibada umroh ke tanah suci Mekah bersama anak dan istri serta keluarga besar istrinya. 

Namun hingga har ini, Dwi Djoko belum juga kembali masuk kerja. Baru-baru ini, anggota Densus 88 memeriksa kediaman Dwi Djoko di kompleks rumah dinas BP Batam di Sei Harapan Sekupang Batam. Namun rumahnya sudah kosong.

BNPT juga memastikan Dwi beserta keluarganya sudah meninggalkan rumahnya. Dari pengecekan ke sekolah kedua putrinya serta ke kampus anak pertamanya di Batam Center, diketahui mereka sudah sejak bulan Agustus 2015 lalu tidak masuk sekolah, sampai hari ini. 

Dari berbagai info yang dikumpulkan BNPT tersebut, hampir dapat dipastikan Dwi Djoko telah direkrut oleh sel atau jaringan ISIS di Batam. Saat ini Dwi Djoko diduga telah berada di Irak atau Suriah.

Editor: Surya