Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Pejabat BP Batam Direkrut ISIS

Komisi III DPR Minta Intelijen Makin Waspadai Keberadaan ISIS di Indonesia
Oleh : Surya
Selasa | 10-11-2015 | 15:25 WIB
Dwi_Ria.jpg Honda-Batam
Anggota Komisi III DPR dari F-PDIP asal Provinsi Kepulauan Riau

BATAMTODAY.COM, Jakarta-Komisi III DPR meminta intelijen lebih maksimal lagi dalam melakukan deteksi dini terhadap pengaruh Negara Islam Iraq dan Suriah (ISIS) di Indonesia, menyusul perekrutan terhadap Dwi Djoko Wiwoho, seorang pejabat Badan Pengusahaan (BP) Batam terlibat organisasi teroris tersebut.


"Kalau pejabat saja sudah direkrut oleh organisasi yang mengarah teroris seperti ISIS, bagaimana dengan masyarakat biasa, tentu akan lebih massif lagi. Ini yang harus di waspadai," kata Dwi Ria Latifa, Anggota Komisi III DPR melalui ponselnya di Surabaya, Jawa Timur. Selasa (10/11/2015).

Menurut Dwi Ria, perekrutan Direktur Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) BP Batam dalam jaringan ISIS harus menjadi perhatian khusus intelijen Indonesia.

Sebab, ISIS ingin menghancurkan NKRI secara komprehensif dan sistematik dengan paham atau ideologi yang mengarah pada aksi terorisme.

"Persoalan ISIS tidak bisa dibiarkan lagi, karena orang yang tingkat rasionalitasnya tinggi saja terlibat, apalagi masyarakat akan lebih mudah dipengaruhi," kata politisi PDIP ini.

Jika sudah mengancam NKRI dan kehidupan berbangsa, lanjutnya, ideologi ISIS harus dicegah dengan memberikan pemahaman komprehensif kepada masyarakat terhadap bahaya Islamic State of Iraq and Syria.

Masyarakat Indonesia selama ini, kata Dwi Ria, memiliiki sikap toleransi dan cinta damai, meskipun kehidupan beragamanya sangat beragam. Sehingga paham atau ideologi ISIS tidak cocok hidup di Indonesia.

Dwi Ria menambahkan agar intelijen bekerjasama antar instansi pemerintah untuk membendung ideologi ISIS terhadap kalangan birokat di pusat dan daerah.

"Tidak perlu sampai melakukan penyisiran terhadap para birokrat. Intel kita tentu punya perangkat cara sistematik mencegah ISIS. Lebih baik diberdayakan komunikasi antar instansi, dan peran serta masyarakat dalam melaporkan setiap kejanggalan di lingkungannya," tandas Dwi Ria Latifa, wakil rakyat asal Kepulauan Riau ini.

Sebelumnya, BNPT memastikan Direktur Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) Badan Pengusahaan (BP) Batam Dwi Djoko Wiwoho terlibat ISIS
 
"Dwi Djoko Wiwoho sudah diidentifikasi sejak beberapa bulan lalu oleh petugas BNPT. Kami berkoordinasi dengan instansi terkait dalam menangani permasalahan itu," kata Brigjen Pol Hamidin, Deputi Pencegahan BNPT di Tanjungpinang, Jumat (6/11/2015).

Dalam dialog pencegahan terorisme yang digelar BNPT di Tanjungpinang, Hamidin mengatakan, Dwi Djoko terlibat dalam gerakan ISIS setelah dilakukan pendalaman. Dwi bersama keluarganya sudah tidak berada di Indonesia. Dia diduga sudah berada di Irak.

"Ini menunjukkan ISIS sudah masuk ke berbagai kalangan," katanya.

Hamidin menjelaskan, keterlibatan Dwi Djoko dalam gerakan ISIS ini membuat heboh masyarakat. Apalagi permasalahan itu sudah diberitakan di sejumlah media massa.

"Ada warga Batam yang menginformasikan, sekaligus mempertanyakan permasalahan itu. Saya katakan, 85 persen Dwi Djoko terlibat ISIS," ujarnya.

Berdasarkan informasi yang didapat, Dwi Djoko sudah tidak masuk kantor sejak bulan Agustus 2015 lalu. Ketika itu, alasanya cuti menjalankan ibada umroh ke tanah suci Mekah bersama anak dan istri serta keluarga besar istrinya. 

Namun hingga hari ini, Dwi Djoko belum juga kembali masuk kerja. Baru-baru ini, anggota Densus 88 memeriksa kediaman Dwi Djoko di kompleks rumah dinas BP Batam di Sei Harapan Sekupang Batam. Namun rumahnya sudah kosong.

BNPT juga memastikan Dwi beserta keluarganya sudah meninggalkan rumahnya. Dari pengecekan ke sekolah kedua putrinya serta ke kampus anak pertamanya di Batam Center, diketahui mereka sudah sejak bulan Agustus 2015 lalu tidak masuk sekolah, sampai hari ini. 

Dari berbagai info yang dikumpulkan BNPT tersebut, hampir dapat dipastikan Dwi Djoko telah direkrut oleh sel atau jaringan ISIS di Batam. Saat ini Dwi Djoko diduga telah berada di Turki, Irak atau Suriah.

Editor : Surya