Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Hadapi MEA, Arus Masuk Naker Asing Harus Seimbang
Oleh : Harjo
Rabu | 28-10-2015 | 08:00 WIB
images.jpg Honda-Batam
Senior Laison Manager PT Bintan Inti Industrial Estate (BIIE) Lobam Bintan, Jamin Hidayat. (Foto: Harjo)

BATAMTODAY.COM, Tanjunguban - Memasuki era Masyarakat Ekonomi Asia (MEA) untuk ketenagakerjaan, antara tenaga kerja asing (TKA)  yang masuk ke Indonesia dan sebaliknya harus seimbang. Sehingga yang paling penting kesiapan generasi muda atau sumberdaya manusianya yang harus siap.

Artinya, apa bila nantinya lebih banyak TKA yang masuk ke Indonesia tanpa diimbangi dengan tenaga kerja kita di butuhkan di negara luar. Berarti sumber daya manusia yang belum siap untuk menyesuaikan. Mengingat apakah ada batasan pekerjaan yang bisa  TKA atau pekerjaan khusus yang bisa di kerjakannya.

"Pemerintah juga harus mencarikan jalan keluarnya, sehingga adanya perimbangan antara TKA yang masuk ke Indonesia dan sebaliknya TKI yang dibutuhkan di luar negeri. Menginggat saat ini sudah mulai masuknya TKA yang bekerja di Indoensia. Sebaliknya di Indoensia sendiri masih banyak pengangguran atau belum mendapatkan peluang kerja," terang Jamin Hidajat Ketua Apindo Bintan kepada BATAMTODAY.COM di Lobam Batam, Selasa (27/10/2015).

Jamin Hidayat, Senior Laison Manager PT Bintan Inti Industrial Estate (BIIE) Lobam Bintan yang juga Ketua Apindo Bintan, menyampaikan, khusus untuk di Bintan, semua berharap investasi semakin meningkat agar bisa menyerap lebih banyak  tenaga kerja. 

Walaupun, sampai saat ini, masih sulit berkembang terutama untuk bidang industri. sebagai contoh Kawasan Industri Bintan (KIB) Lobam yang saat ini sedang terpuruk dan masih sulit untuk bangkit dan berkembang, seperti yang sebelumnya pernah dirasakan oleh masyarakat Bintan.

"Walaupun demikian, pengelola KIB Lobam, tetap optimis kedepan bisa tetap maju dan berkembang. Di mana untuk mempersiapkan masuknya investor kawasan sudah mulai membangun tenaga pembangkit listrik yang di perkirakan akan beroperasi pada 2017, seiring dengan beroperasinya bandar udara (Bandara) khusus di Lobam," katanya.

Dua fasilitas yang sedang dikerjakan tersebut, selain untuk memenuhi kebutuhan listrik untuk KIB Lobam juga untuk menambah kebutuhan listrik di kawasan pariwisata lagoi. Hal yang sama juga dengan keberadaan Bandara khusus di Lobam, selain untuk menunjang fasilitas pariwisata Lagoi juga untuk kebutuhan kawasan industri.

"Artinya untuk mengembangkan kawasan industri dan pariwisata di Bintan. Pihak pengelola sudah menyiapkan fasilitas dan hanya mmenunggu investor yang akan menanamkan modalnya di Bintan. Karena tida mungkin investor mau menanamkan modal, baru fasilitas dikerjakan. Karena menyaipakan fasilitas jelas memakan waktu yang tidak sedikit," imbuhnya. 

Editor: Dardani