Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Harga Beras di Pasar Fanindo dan Pasar Sagulung Terus Melonjak
Oleh : CR12
Selasa | 20-10-2015 | 17:26 WIB
beras-impor-thailand.jpg Honda-Batam
Ilustrasi.

BATAMTODAY.COM, Batam - Harga barang kebutuhan pokok masyarakat, khususnya beras, saat ini mengalami kenaikan. Rata-rata kenaikan harga beras berkisar antara Rp 1.000 sampai Rp 2.000 per kilogram. Hal ini tentu menjadi masalah bagi ibu rumah tangga yang menangani keuangan keluarga.

Andy, salah satu pedagang di Pasar Fanindo, mengatakan, kenaikan harga beras ini dimulai sejak 1 minggu yang lalu. Soal harga, tergantung jenis beras yang diinginkan.

"Harga beras sudah naik dalam minggu inilah, rata-rata seribu sampai duar ibu. Tergantung jenis berasnya, bang," kata Andy kepada pewarta, Selasa (20/10/2015).

Beberapa pedagang yang ditemui BATAMTODAY.COM mengaku tidak tau menahu penyebab kenaikan harga beras. Kenaikan harga beras ini tidak secara langsung, harga beras beberapa kali berubah dalam 1 bulan terakhir.

"Tak tahu kenapa naik harga beras itu. Pokoknya dari agen naik, kita naikin. Ikut pasaran aja kita. Tak tahu juga minggu depan naik lagi apa tidak," ujar Ameng, salah satu pedagang di Pasar Sagulung.

Kenaikan harga beras ini tentu berpengaruh kepada para pedagang maupun pembeli. Beberapa pedagang mengaku penjualan beras akhir-akhir ini mengalami penurunan. Bagaimana tidak, harga beras jenis Arum Biru yang semula Rp 330 ribu per karung isi 25 kilogram kini menjadi Rp 350 ribu.

Sedangkan jenis Arum Putih semula Rp 320 ribu menjadi Rp 340 ribu. Kenaikan harga beras jenis Arum masih cukup stagnan. Berbeda dengan beras Love yang mengalami kenaikan cukup signifikan, yakni dari Rp 205 ribu per karung menjadi Rp 280 ribu.

Kenaikan harga beras ini juga bebarengan dengan harga daging sapi. Di Pasar Sagulung, misalnya, harga daging sapi per kilogram akhir-akhir ini naik 2 ribu rupiah.

"Daging sapi minggu lalu Rp 78 ribu sekarang Rp 80 ribu satu kilo. Kadang naik kadang enggak. Kalo sekarang yah itu tadi harganya," kata Eri, pedagang daging.

Editor: Dodo