Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Ribuan Personel dan 32 Heli Dikerahkan Atasi Darurat Asap
Oleh : Ahmad Rohmadi
Jum'at | 16-10-2015 | 15:11 WIB
fireWaterBombing.jpg Honda-Batam
ILUSTRASI PESAWAT WATER BOMBING. (FOTO: DOK INDONESIAINFRASTRUKTURENEWS)

BATAMTODAY.COM, Batam - Pemerintah Indonesia yang dibantu dengan negara-negara sahabat terus berupaya mengatasi bencana asap akibat kebakaran hutan dan lahan di Pulau Sumatera dan Kalimantan.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho mengatakan operasi darurat asap akan terus dilakukan dan operasi pada hari ini merupakan operasi besar-besaran yang dilakukan Pemerintah.

Sebanyak 32 helikopter dan pesawat dikerahkan untuk operasi udara yaitu 21 helikopter, 7 fixed wing water bombing, dan 4 unit pesawat hujan buatan.  

"Dari 32 unit heli-pesawat terbang, 6 unit berasal dari bantuan Malaysia, Singapura dan Australia, baik untuk water bombing atau memandu water bombing," kata Sutopo kepada BATAMTODAY.COM, Jumat (16/10/2015).

Pada hari Kamis kemarin, water bombing dilakukan sebanyak 334 kali di Sumatera Selatan yang terdiri dari Padang Susuka, Tulung Selapan, Indralaya, Banyuasin, Muara Kuang, Cengal dan Sugihan.

Jambi di bagian timur sebanyak 10 kali, Kalimantan Tengah yaitu Tanjung Puting, dan Kuala Kapuas sebanyak 35 kali, Kalimantan Selatan yaitu Pulau Pisau, Lingkar Utara dan Sungai Renges sebanyak 73 kali.

"Sedangkan di Kubu Raya Kalimantan Barat sebanyak 28, dan di Riau yaitu Pelalawan da Kampar sebanyak 32 kali," jelasnya.
 
Sementara operasi di darat digelar dengan meburunkan sebanyak 22.146 personel tim gabungan dari TNI, Polri, K/L, BPBD, Manggala Agni, relawan dan lainnya.

Dimana Provinsi Riau sebanuak 7.563 personel, Jambi 2.365 personel, Sumatera Selatan 3.694 personel, Kalimantan Barat 2.810 personel, Kalimantanh Tengah 3.445 personel dan Kalimanyan Selatan 2.269 personel.

"Begitu juga operasi penegakan hukum, pelayanan kesehatan dan sosialisasi juga digelar bersamaan," ujarnya.
 
Sutopo mengungkapkan lahan gambut yang kering seringkali menyala kembali dan terbakar di bawah permukaan. Pembakaran baru juga masih banyak dilakukan sehingga hotspot terus fluktuatif.
 
Pantauan satelit Terra-Aqua menunjukkan hotspot di  Sumatera terdapat 769 titik yaitu di Bengkulu 7 titik, Jambi 97 titik, Bangka Belitung 64 titik, Kepulauan Riau 1 titik, Lampung 38 titik, Riau 22 titik, Sumatera Selatan 537 titik, Sumatera Utara 3 titik.

Sedangkan di Kalimantan terdapat sebanyak 159 titik  yang tersebar di Kalimantan Barat 19, Kalimantan Selatan 5 titik, Kalimantan Tengah 134 titik dan Kalimantan Timur 1.

Editor: Dodo