Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Aktivis Lingkungan Ragukan Efektivitas Pemadaman Titik Api
Oleh : Redaksi
Senin | 12-10-2015 | 10:20 WIB
150904080311_kabut_asap_640x360_afp.jpg Honda-Batam
Heli sedang memadamkan titik api di Sumatera. (Foto: Dok BBC)

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Upaya pengerahan bantuan asing untuk memadamkan api di Provinsi Sumatera Selatan, yang memiliki lahan gambut seluas lebih dari satu juta hektare diapresiasi Yuyun Indradi, juru kampanye hutan lembaga lingkungan hidup Greenpeace.


Meski demikian, menurut Yuyun, karakteristik lahan gambut di Sumsel membuat pengeboman air saat ini menjadi tidak efektif.

“Rata-rata lahan gambut di sepanjang pantai timur Sumatera sudah diberikan hak konsesinya kepada banyak pengusaha. Para pengusaha kemudian membuat kanal-kanal untuk mengeringkan lahan gambut. Karena kanal-kanal di lahan gambut itu tidak dibuat sekat, diguyur berapa pun airnya akan mengalir keluar lagi dari gambut. Akhirnya yang basah hanya di permukaan, sementara di bawahnya masih membara,” kata Yuyun kepada wartawan BBC Indonesia, Jerome Wirawan.

Sementara itu, mulai pekan ini pemerintah Indonesia akan dapat membawa lebih dari 50 ton air sekali terbang untuk memadamkan kebakaran hutan dan lahan di Provinsi Sumatera Selatan seiring dengan kedatangan bantuan pesawat dari sejumlah negara.

Sutopo Purwo Nugroho, selaku Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengatakan pesawat bantuan Singapura dan Malaysia telah tiba, pada Sabtu (10/10).

“Pemerintah Singapura telah mengirimkan satu helikopter Chinook dengan kapasitas lima ton. Sedangkan Malaysia mengirimkan satu pesawat Bombardier 415MB dengan kapasitas enam ton,” kata Sutopo dalam konferensi pers, Minggu (11/10).

Pada konferensi pers itu, hadir pula Duta Besar Australia untuk Indonesia, Paul Grigson. Menurutnya, Australia akan membantu Indonesia dengan mengirimkan pesawat yang sangat besar.

“Australia amat gembira bisa membantu Indonesia pada saat ini. Australia memahami ongkos ekonomi dan sosial kebakaran hutan dan lahan. Kami siap mengirimkan pesawat L-100 Hercules yang bisa menjatuhkan 15.000 liter air hanya dalam beberapa detik,” kata Grigson.

Berdasarkan perhitungan BNPB, gabungan kekuatan pesawat Indonesia, Singapura, Malaysia, dan pesawat L-100 Hercules dari Australia yang akan tiba pada Rabu (14/10) mendatang, akan membuat lebih dari 50 ton air terangkut sekali terbang.

Australia akan mengirimkan pesawat L-100 Hercules yang bisa menjatuhkan 15.000 liter air hanya dalam beberapa detik.

Kekuatan tersebut akan difokuskan ke Provinsi Sumatera Selatan, sesuai dengan instruksi Presiden Joko Widodo. “Pengerahan semuanya masuk ke sana (Sumsel) karena titik api yang kita lihat memang merah sekali,” kata presiden.

Melalui pantauan satelit, dari 726 titik api di Pulau Sumatera, 613 titik di antaranya berada di Sumsel.

Walau air yang disemprotkan telah merendam lahan gambut sehingga tanah seperti bubur, asap masih mengepul.

Sutopo mengatakan operasi pemadaman akan dikonsentrasikan di Kabupaten Ogan Komering Ilir dan Kabupaten Musi Banyuasin.

“Kedua daerah itu ialah daerah yang paling banyak memiliki titik api. Di situ adalah kawasan hutan tanaman industri dan lahan konsesi perkebunan. Pemadaman cukup sulit karena luasnya ribuan hektare, kondisinya cukup kering, dan daerahnya adalah gambut,” ujar Sutopo. (Sumber: BBC Indonesia)

Editor: Dardani