Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Bermula Kontak-kontakan Via HP

Siswi SMP Diperkosa Tukang Sapu
Oleh : charles/ sn
Senin | 25-07-2011 | 10:41 WIB

TANJUNGPINANG, batamtoday - Seorang siswi SMP Negeri di Tanjungpinang diperkosa tukang sapu. Sebulan kontak-kontakan via handphone, lalu kopi darat. Tak diduga, si tukang sapu itu memperkosa siswi SMP tersebut.

Menurut cerita ayah tiri korban, SA, kepada wartawan, Sabtu, 23 Juli 2011, di Kantor Polres Tanjungpinang, pemerkosaan itu terjadi pada Rabu (20/7/2011) sekitar pukul 00.15 WIB.

Ceritanya, setelah berkenalan selama sebulan lewat handphone (hp), korban, katakanlah bernama Bunga (15), diajak bertemu pelaku, AN (16) yang bekerja sebagai tukang sapu, di sebuah tempat. Ternyata AN punya maksud jahat. AN memperkosa Bunga di sebuah gubuk kosong, di Ceruk Ijuk, Gunung Kijang, Bintan, dinihari itu.

SA menceritakan, kejadian itu berawal dari perkenalan Bunga dan AN, melalui hp yang berjalan sekitar dua bulan lalu, hingga akhirnya keduanya saling telepon dan SMS-an. "Setelah satu bulan kontak-kontakan dan saling sms, akhirnya Bunga dan AN 'jadian' dan berpacaran kendati belum pernah ketemu," ujarnya.

Pada Selasa 19 Juli 2011, tambah SA, AN janjian bertemu dengan Bunga sekaligus mengajaknya jalan-jalan. Bunga pun menyambut baik ajakan tersebut. Selanjutnya, Bunga meminta AN untuk menjemputnya di rumah neneknya di Jalan Gudang Minyak, sekitar pukul 22.00 WIB.

Selanjutnya, AN menjemput Bunga. Dalam pertemuaan yang pertama kali itu, AN mengajak bunga berkeliling kota Tanjungpinang. Puas berkeliling kota Tanjungpinang, lalu AN mengarahkan sepeda motornya ke arah Ceruk Ijuk, Kabupaten Bintan. "Awalnya, anak saya katanya bingung dan menanyakan mau dibawa ke mana, tapi si AN membujuk anak saya dan memintanya untuk percaya dan tenang," jelas ayah tiri Bunga itu.

Dalam bujuk rayu AN, akhirnya pada Rabu 20 Juli 2011, sekitar pukul 00.15 WIB, AN menghentikan sepeda motornya di depan sebuah gubuk kosong di Ceruk Ijuk, Gunung Kijang, Bintan. Saat itu, dari pengakuaan korban, AN menarik tangan Bunga ke gubuk dan setelah sampai di dalam, AN merayu Bunga sambil menciuminya.

Dari perngakuan korban, awalnya Bunga menolak tetapi dalam rayuan AN akhirnya Bunga diam. Saat itu AN mulai menciumi pipi dan bibir Bunga, tangan AN juga mulai meraba masuk ke dalam baju yang dikenakan Bunga. Melihat hal itu, Bunga mendorong tubuh AN, tapi AN kembali memeluk Bunga dan mencumbunya. Sambil merayu dan menyatakan sangat mencintai Bunga, AN memaksa membuka baju yang dikenakan Bunga. Kurang puas dengan hal itu, AN pun memasukkan tangannya ke dalam celana Bunga dan memegang kemaluan Bunga, serta memaksa melepaskan celana yang dikenakan Bunga.

Kendati Bunga terus melawan, tapi tenaga Bunga tidak sebanding dengan AN. Hingga akhirnya AN pun melepaskan celana Bunga dan berhasil menyetubuhi Bunga. Bunga yang mendapat perlakuan tersebut hanya bisa menangis, tapi AN menenangkan Bunga dengan berjanji akan menikahinya.

Dengan janji manis AN disertai rayuan mautnya, AN pun kembali mencumbu Bunga dan menyetubuhinya untuk yang kedua kali. Puas menyetubuhi Bunga, AN lalu mengantarkan Bunga. Dan, kali ini AN mengantar Bunga ke rumah ayah tiri Bunga, di Batu 9 Tanjungpinang. "Sampai rumah sudah Subuh, padahal anak saya tidak pernah seperti itu sebelumnya," papar SA.

Saat itu, SA mengaku sudah curiga, hingga ia pun menginterogasi Bunga. Akhirnya, Bunga tidak bisa lagi mengelak, dan ia mengaku telah dibawa dan diperkosa AN, pacar yang baru dikenalnya.

Mendengar pengakuan anaknya, SA langsung mengumpulkan semua keluarganya di rumahnya, dan membicarakan hal tersebut. Hingga akhirnya, seluruh keluarga Bunga sepakat untuk menangkap AN atas perbuatannya. "Saat itu, kami meminta agar Bunga mengajak AN bertemu di Bintan Center, dan Kamis (21/7/2011) malam, sekitar pukul 20.30 WIB, AN datang. Pihak keluarga langsung menangkap dan membawanya ke kantor polisi," terangnya.

Namun, karena kejadian pemerkosaan yang dilakukan AN berada di Gunung Kijang, akhirnya Polresta Tanjungpinang menyerahakan penanganan kasus tersebut ke Polsek Gunung Kijang. Polisi mengenakan AN sebagai tersangka pemerkosa anak di bawah umur. "Sampai saat ini, anak saya masih mengalami trauma dan depresi dan enggan diajak bicara," tutur SA.