Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Kakanwil DJBC Karimun Tindak Tegas Pemilik Kapal Penyelundup
Oleh : Nursali
Jum'at | 02-10-2015 | 16:10 WIB
IMG-20151002-WA002.jpg Honda-Batam
Inilah penampakan KLM.Surya Pratama 62GT yang ditegah petugas DJBC Karimun. (Foto: Nursali)

BATAMTODAY.COM, Karimun - Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jendral Bea dan Cukai (Kakanwil DJBC) Khusus Kepri, Parjiya, membenarkan jika kantornya mendapat ancaman akan diserang oleh massa utusan seorang pengusaha asal Batam berinisial HT.

Ancaman penyerangan tersebut, katanya, merupakan buntut dari penegahan satu dari tiga kapal, yakni KLM.Surya Pratama 62GT, yang mencoba mensuplai barang-barang ilegal berupa beras dan barang-barang bekas dari Singapor ke Batam secara ilegal. 

"Karena tidak dilengkapi dokumen kepabeanan yang sah. Memang kemaren ada informasi dari teman-teman kepolisian, akan ada mobilisasi dari Batam.Tapi setelah kita koordinasi dengan temen-temen Bea Cukai Batam, dan temen-temen Bea Cukai merapat ke instansi terkait, maka mobilisasi massa tersebut dibatalkan," ungkap Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jendral Bea dan Cukai (Kakanwil DJBC) Khusus Kepri, Parjiya, kepada puluhan wartawan di atas kapal KLM Surya Pratama 62GT yang tengah bersandar di dermaga Ketapang TBK, Jumat (2/10/2015).

Ia mengatakan, untuk mengantisipasi mobilisasi massa tersebut pihaknya juga telah bersinergi dengan TNI Polri untuk melakukan penyiagaan di kantornya. "Isu atau tidaknya, karena ini info dari temen-temen kepolisian. Namun kami siaga kondisi terburuk bersama TNI Polri. Kita tetap antisipasi kondisi terburuknya dari sore hingga pagi hari," tatanya lagi.


Pihaknya juga akan memproses dugaan mobilisasi tersebut yang telah membuat instansi tersebut harus terjaga dengan melibatkan instansi lain selama semalam penuh. "Itu masih dalam proses, rencana kami, ini akan kami sidik tapi kan proses saat ini masih dalam proses penyelidikan," ungkapnya.

Lebih jauh ia mengatakan, pihaknya belum bisa memastikan muatan barang di atas kapal tersebut selain beras dan barang-barang ilegal lainnya, apakah turut serta ditemukan barang-barang haram seperti narkoba dan senjata api. "Ini kan kebetulan baru datang pagi tadi, jadi kita belum melakukan pemeriksaan sejauh itu," tambahnya.

Pihaknya juga telah mengamankan 9 orang anak buah kapal (ABK) termasuk nahkoda di dalamnya. Ia memeperkirakan nilai barang yang akan diselundupkan tersebut mencapai 2 milliar rupiah. Ia juga membantah 2 kapal lainnya yang belum berhasil ditegah dengan muatan, asal dan tujuan yang sama.

"Saya fikir itu tidak benar, tentu akan ketahuan dimana mereka akan bongkar, dan itu akan kita kejar terus. Sebetulnya ini adalah kapal yang pertama dan di Singapore atau Malaysia masih banyak. Kita telah besinergi dengan teman-teman Angkatan Laut dan Pol Airud," paparnya.

Untuk mengelabui petugas, dia menambahkan, KLM Surya Pratama 62GT menutupi muatan kapal dengan cara menyususn puluhan lembaran-lembaran daun pintu di atas tumpukan karung beras yang berisikan 50 kg penuh. Tak hanya itu, belasan kasur pun turut menutupi tumpukan goni beras yang telah tersusun rapi.

Pada saat penegahan, nahkoda kapal dan ABK kapal tersebut juga sempat melakukan perlawanan yang tak berarti. "Beruntung karena kesigapan petugas kami, kami berhasil menegah dan membawa kapal ini kemari," pungkasnya mengakhiri.

Editor: Dardani