Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Tenang, Stok Sembako di Tanjungpinang 3 Bulan ke Depan Aman
Oleh : Habibi
Rabu | 30-09-2015 | 08:15 WIB
Beras-Bulog.gif Honda-Batam
Ilustrasi. (Foto: Dok Batamtoday.com)

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Dalam rangka menciptakan perekonomian Kota Tanjungpinang yang berdaya saing dan upaya antisipasi agar Inflasi di Tanjungpinang terkendali dan stabil, maka Tim Pengandalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Tanjungpinang  menggelar high level meeting Rapat Koordinasi TPID yang dipimpin langsung oleh Sekretaris Daerah Kota  Tanjungpinang  Drs. Riono, M.Si, selaku Ketua TPID Kota Tanjungpinang yang dihadiri oleh Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Kepri, TPID Bintan, Subdivre Bulog Kota Tanjungpinang, BPS Kota Tanjungpinang dan SKPD terkait pada hari Jumát (25/9) diruang rapat Kantor Walikota di Senggarang.

Rapat rutin yang setiap bulan dilaksanakan ini, bertujuan untuk membahas inflasi Tanjungpinang bulan Agustus 2015 dan menghasilkan rekomendasi yang akan ditindaklanjuti sesuai dengan kewenangannnya. Pada kesempatan itu, dibahas ketersedian barang-barang  yang beredar di Kota Tanjungpinang dan penjajakan kerjasama dengan TPID Kabupaten Bintan dalan pemenuhan sayur mayur dari Kabupaten Bintan, ujar Riono sebagai awal pembuka rapat tersebut.

TPID telah memberikan andil dalam pengendalian inflasi dibandingkan dua tahun sebelumnya yang selalu tinggi dibandingkan Batam ataupun Kota-kota lainnya. Ini dapat dilihat dari inflasi bulan Agustus 2015 mengalami deflasi pada bulan Agustus -0,34% (mtm), Batam mengalami inflasi 0,7%0 (mtm) sedangkan inflasi gabungan 0.55% (mtm) lebih tinggi dibandingkan inflasi Nasional 0.39% (mtm). 

Dari tindak lanjut hasil rekomendasi rapat sebelumnya BPS diminta untuk menghitung kebutuhan bahan pokok dan daerah sumber dari penghasil, dan dapat kami sampaikan untuk cabai banyak yang didatangkan dari Surabaya, Bawang merah dari Brebes sedangkan kentang, kol dan sayur mayur didatangkan dari Medan serta papaya, jeruk didatangkan dari Kalimantan, disampaikan Kepala BPS Kota Tanjungpinang, Hamirzal.  

Deflasi tersebut ditopang dari kelompok administered yang dipengaruhi kembali normalnya tarif angkuntan udara serta penurunan harga pertamax plus  oleh Pertamina. Dari kelompok volatile food secara keseluruhan juga permintaan kembali normal tingkat permintaannya. Dibanding tahun 2015, inflasi Tanjungpinang melambat, perlambatan inflasi dipengaruhi oleh kelancaran pasokan sayuran dari Bintan dan concernya Pemerintah Kota Tanjungpinang dalam pengendalian inflasi, menurut Abdul Aziz, Manager BI Perwakilan Provinsi Kepri.

Perwakilan Subdivre Bulog Kota Tanjungpinang, Sudirman menyampaikan bahwa stok beras Kota Tanjungpinang terkendali dan cukup, Stok beras cukup sampai 4 bulan kedepan 373.485 kg. Dimana beras raskin  untuk Kota Tanjungpinang berasal dari Sulawesi. Adapun aturan baru untuk daerah Kepulauan Riau khususnya Batam, Bintan dan Tanjungpinang dengan adanya peraturan dari Menteri Perdagangan yang mengizinkan import langsung beras dari luar negeri, sehingga pemerintah daerah dapat memanfaatkan untuk mengatasi inflasi beras. 

Untuk tahun ini, selain Raskin dari Raskin APBN yang penyalurannya 12 bulan, tahun ini terdapat tambahan yang disebut dengan Raskin 13 dan 14 sesuai dengan surat Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan RI nomor : B-84/MENKO/PMK/IX/2015 tentang tambahan alokasi Pagu Raskin ke-13 dan 14 tahun 2015. Untuk kedepannya ada wacana Pemerintah mengubah nama Raskin menjadi Rastra atau beras sejahtera. 

Pada kesempatan tersebut, Kadis Perindustrian, Perdagangan, Ekonomi Kreatif dan Penanaman Modal, Suyatno  menyampaikan, stok beberapa komoditas bahan pokok cukup. Untuk beras terdapat 1.112 ton, minyak goreng 318 ton, Teopung 191 ton, Gula 110 ton, telur 145.000 butir, mentega 4 ton, ayam 90 ton dan daging sapi 42 ton.  Data diperoleh dari ketersediaan stok yang ada digudang pada tingkat didistributor/agen yang ada di Tanjungpinang, belum termasuk pasokan yang masuk pada minggu ini dan belum termasuk stok yang terdapat ditingkat pengecer. Stok yang tersedia dapat memenuhi kebutuhan masyarakat Tanjungpinang  3 bulan kedepan. Maka kami informasikan ketersedian kebutuhan bahan pokok di Tanjungpinang “Aman dan terkendali”. 

Untuk menghadapi Natal dan Tahun Baru serta Musim Utara, para distributor telah melakukan pemesanan kembali, sehingga diharapkan tidak ada gangguan pendistribusian disembabkan ketiadaan stock atau cuaca buruk.

Kabag Perekonomian Kabupaten Bintan, Eddy Mulyanto, SE menyampaikan sangat menyambut baik kerja sama yang akan dilakukan,. Diharapkan kerjasama ini dapat menguntukan kedua belah pihak dan menjadi solusi bagi pentelesaian terhadap inflasi yang disebabkan dari harga sayur mayor yang tidak stabil. Selain sayur mayur juga diharapkan kerjasama lainnya sesuai dengan potensi daerah masing-masing, agar dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat. Selanjutnya kami akan melakukan komunikasi dengan Bagian Perekonomian Setdako Tanjungpinang.

Sekretaris Daerah Kota  Tanjungpinang  Drs. Riono, M.Si  mengatakan sangat berbangga karena Kota Tanjungpinang dalam beberapa bulan ini inflasinya lebih terkendali, yang pada bulan Agustus  mengalami deflasi. Ini tidak lepas dari upaya kita bersama distributor yang ada dalam mengantisipasi kenaikkan harga yang terjadi menjelang Hari Raya Idul Fitri. Namun, kita masih mempunyai target dan pekerjaan rumah kedepannya, menjadikan Kota Tanjungpinang menjadi TPID terbaik 2016. “ ujar Riono. Pemerintah Kota Tanjungpinang sangat concern terhadap pengendalian Inflasi, seperti pada tahun ini dari APBD kota Tanjungpinang melalui Dinas Kelautan, Perikanan, Pertanian, Kehutanan dan Energi membuat kegiatan penanaman sayur mayur media hidroponik yang sasarannya 18 Kelurahan dengan 300 kepala keluarga. 

Yang untuk tahun depan, diharapkan KP2KE menyusun kegiatan penanaman sayur per kelurahan 1 komoditas, seperti ada kelurahan cabai, kelurahan kol dan lain sebagaianya. “Selain itu kita juga akan melakukan kerjasama dengan daerah-daerah penghasil, seperti Bintan, Surabaya, Medan dan Kalimantan. Untuk tahun ini dan dalam waktu paling lama 2 bulan, kita akan merealisasikan melakukan kerjasama dengan TPID Bintan. Dan tahun depan, akan kita lakukan kerjasama dengan daerah pemasok lainnya yang kegiatannya sudah dianggarkan pada Bagian Perekonomian.   

Untuk realisasi pengembangan penggunaan Pusat informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) akan segera diaktifkan kembali, yang akan dipasang ditempat-tempat yang telah ditetapkan.  Untuk menghadapi kebutuhan Natal dan Tahun Baru serta Musim Utara dalam waktu dekat akan memanggil distributor untuk mengetahui apa saja kendala yang dihadapi dan mencari solusi bersama. 

Selain itu , dalam upaya kemandirian Kota Tanjungpinang dalam memenuhi kebutuhan sayur mayur akan melibatkan PKK untuk mengajak para anggotanya menanam sayur mayur skala rumah tangga. Sehingga para ibu-ibu dapat memenuhi kebutuhan sayur mayur dari perkarangan sendiri. Segala upaya yang kita lakukan agar inflasi dapat terkendali sehingga daya beli masyarakat dapat terjaga yang pada akhirnya kita harapkan sesuai visi Walikota untuk mencipatakan masyarakat yang sejahtera.” ujar Riono.

Editor: Dardani