Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Pembunuhan Siswi SMAN 1 Batam

Kandas Sudah Cita-cita Dian Milenia Sebagai Diplomat
Oleh : Gabriel P. Sara
Senin | 28-09-2015 | 14:04 WIB
ayah_korban_nia.jpg Honda-Batam
Bob Vagas (kanan), ayah Dian Milenia. (Foto: Gabriel P. Sara)

BATAMTODAY.COM, Batam - Kandas sudah cita-cita Dian Milenia Trisna Afiefa, siswi SMAN 1 Sekupang Batam untuk kuliah di jurusan hubungan internasional. Karena memang, putri Bob Vages (43) ini berkeinginan kuat untuk bekerja sebagai diplomat di kedutaan. 

Sejak kepergian siswa yang tergolong cerdas itu, keluarga maupun kerabat korban terus berdatangan di rumah duka di Villa Mukakuning Blok A5 Nomor 8 RT02/RW10, Kecamatan Sagulung Batam. Mereka melakukan tahlilan dan mendoakan almarhumah agar ditempatkan di tempat yang mulia di sisi Tuhannya.


Saat ditemui di rumah duka, Bob Vagas belum dapat menyembunyikan rasa dukanya yang  mendalam. Dengan wajah lesu ia menuturkan, putri pertamanya semasa masih hidup mempunyai cita-cita yang cukup tinggi. Untuk memenuhi cita-cita putri kesangannya itu, ia bersama sang istri selalu menuruti apa permintaan putrinya itu.

"Waktu mau masuk SMA itu, saya bersama istri nanya apa cita-citanya. Apa cita-cita mu nak. Dia menjawab, aku ingin kuliah ambil jurusan Hubungan Internasional (HI).  Dan dia juga pingin kerja di Kedutaan sebagai doplomat. Tapi, semuanya takdir yang menentukan. Kami hanya bisa pasrah dan mendoakan dia saja,"kata Bob dengan wajah seakan ingin menangis, Senin (28/9/2015)

Semasa hidupnya, tutur Bob lagi, sejak SD dan SMP, Nia selalu mendapat predikat dan selalu masuk nilai terbaik di sepuluh besar. Saat mau masuk SMA, untuk memberika pendidikan yang terbaik untuk anaknya. Bob bersama istrinya sempat berdiskusi hebat untuk memilih sekolah yang baik untuk putri kesangannya itu.

"Mau masuk SMA itu, saya dan istri saya sempat bertengkar untuk milih sekolah SMA yang bagus. Mamanya itu maunya sekolah SMA yang dekat aja. Tapi, saya maunya sekolah yang bermutuh. Dan almarhum juga mau ikut pendapat saya. Makanya kami masukan almarhum ke SMA Negeri 1 Batam di Sekupang. Awalnya, mama almarhum ini ga setujuh lantaran terlalu jauh, mamanya kuwatir. Tapi, karena almarhum bersikeras mau sekolah di situ. Ya, kami masukan dia sekolah di SMA Negeri 1 Batam,"Dikisahkan Bob.

Sebelum kepergian Almarhum, kata Bob, tidak ada tanda-tanda keanehan dari almarhum sendiri. Almarhum sebelum pergi, tingkah lakunya seperti biasa layaknya keseharian dia. Namun, ia bersama istrinya tidak menduga, putri kesayangannya pergi secepat itu.

"Gak ada yang aneh sebelum korban pergi. Setiap hari pulang sekolah itu paling cepat pukul 17.00 WIB. Dan paling lambat itu pukul 17.30 lewat gitu. Hanya kemarin itu aja yang aneh. Kok sampai malam ga pulang ke rumah,"tutur Bob.

Saat tidak melihat putrinya sampai malam belum pulang rumah, Bob pun pergi mencari keberadaan putrinya di rumah sahabat satu sekolahnya. Namun, perncariannya itu tidak membuahkan hasil. Karena panik, Bob bersama beberapa keluarganya terpaksa melaporkan putrinya yang hilang ke Mapolsek Sagulung.

"Dari pukul 17.00 WIB sampai pukul 22.00 WIB Handpone almarhum masih aktif saat telpon. Tapi, selepas itu, uda ga aktif lagi. Dari situ mulai panik. Pas pulang cari almarhum, warga uda pada ramai di rumah. Dan langsung lapor polisi,"katanya lagi.

Untuk mecari tahu keberadaan putrinya, Bob pun terus mencari informasi dari sahabat satu sekolah putrinya. Dari keterangan salah satu sahabat almarhum mengatakan sahabatnya itu sempat melihat almarhum di pepet oleh laki-laki yang bertubuh kekar di sekitar 100 Meter dari Lampu Merah Seiharapan, Sekupang ke arah pelabuhan domestik Sekupang atau tepatnya didepan Perumahan Delta Villa.

"Ada kawan almarhum yang laki-laki sempat lihat. Almarhum sempat di pepet pemotor laki-laki bertubuh kekar. Kaya anggota gitu katanya. Laki-laki itu sempat ngobrol juga sama almarhum beberapa menit gitu. Tapi, rekan almarhum ini hanya lihat sambil jalan aja. Ga sempat berhenti. Lihatnya sambil lalu aja,"beber Bob.

Melihat dari beberapa kasus kematian yang ditemukan selama ini dengan motif yang sama. Bob juga menduga pelaku yang melakukan tersebut merupakan pelaku yang sama. "Kalau motifnya hampir sama semua. Kemungkinan pelaku yang sama. Tapi, kita tetap serahkan sepenuhnya ke pihak yang berwajib. Dan kita hanya bisa berharap, cepat atau lambat, pelaku itu ketangkaplah," harap Bob.

Terkait sepeda motor Nia, kata Bob lagi, ia mendapat informasi sepeda motor milik putrinya itu oleh salah satu rekan almarhum. "Ada kawan putri saya yang kasih tahu kalau sepeda motor putri saya ada di sekitar Gor Sekupang. Ketahunya lewat facebook. Ada yang masukin foto motor anak saya. Setelah kejadian itu. Makanya, kami kesana mau pastikan. Ternyata benar itu sepeda motor anak saya dengan. Motor Honda Beat BP 3810 JQ. Langsung kita laporkan ke polisi. Dan polisi Polsek Sagulung langsung jemput sepeda motornya,"jelas Bob lagi.

Bob kembali berharap, pelaku yang membunuh putri kesangannya yang semasa hidupnya aktif dalam berorganisasi itu secepatnya tertangkap. "Almarhum aktif kegiatan di sekolah. MPR, KKI dan almarhum juga pelatik karate. Ya, semuanya, keluarga besar serahkan ke polisi," pungkasnya. 

Editor: Dardani