Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Soal Asap, Wapres JK Minta Singapura Jangan Hanya Bicara
Oleh : Redaksi
Senin | 28-09-2015 | 09:44 WIB
thumb_113653_02134628092015_Pidato_Wapres_KTT_(3).jpg Honda-Batam
Wapres Jusuf Kalla saat berpidato di Markas Besar PBB, New York, Amerika Serikat. (Foto: Sek. Wapres)

BATAMTODAY.COM, New York - Wakil Presiden M Jusuf Kalla mengatakan, pemerintah Indonesia terbuka kepada negara mana pun termasuk Singapura jika ingin membantu memadamkan kebakaran hutan di Tanah Air untuk menghilangkan asap.

"Silahkan saja, kita terbuka. Singapura bisa ikut lihat sendiri. Singapura, silahkan kalau mau membantu. Jangan hanya bicara," kata Wapres M Jusuf Kalla di New York, Amerika Serikat, Minggu (27/9/2015).

Sebelumnya Singapura mengajukan protes ke Indonesia terkait asap kebakaran hutan yang mulai berimbas ke negara tersebut. Lebih lanjut, Jusuf Kalla menjelaskan selama ini pemerintah Indonesia sudah berusaha keras untuk memadamkan api. 

Namun tambah Wapres, sulit untuk memadamkan kebakaran hutan dalam waktu singkat. "Persoalannya kebakaran di Indonesia selain cuaca yang panas, juga dibantu dengan angin," kata Wapes.

Wapres mencontohkan kebakaran hutan di California, Amerika Serikat yang juga sulit untuk dipadamkan dalam waktu singkat. "Segala usaha yang mampu kita lakukan, harus dilakukan, karena ini efeknya sudah ke negara lain, kalau negara-negara lain merasa ingin ikut membantu silahkan," kata Wapres.

Tanggapan Jusuf Kalla tersebut disampaikannya di sela-sela kunjungan kerjanya ke Markas Besar PBB, New York, Amerika Serikat, Sabtu (26/9/2015) waktu setempat. Wapres juga berbicara dalam acara KTT Pengesahan Agenda Pembangunan Pasca-2015 yang berlangsung selama tiga hari tersebut khusus dilaksanakan untuk mengesahkan agenda 2030 untuk pembangunan berkelanjutan menggantikan Millenium Development Goals (MDGs) yang akan berakhir pada 2015.  

Di pentas dunia itu, JK menyampaikan tiga pesan, yakni pertama, pentingnya meningkatkan upaya dan tanggung jawab bersama dalam melaksanakan agenda pembangunan yang baru. Kedua, capaian Indonesia dalam mencapai target agenda pembangunan global dan terakhir, pentingnya memperkuat kemitraan dalam pencapaian agenda pembangunan global. (Sumber: Antara)

Editor: Dardani