Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Nurdin dan Rafiq Sama-sama Cari Dukungan Warga Tionghoa
Oleh : Nursali
Senin | 28-09-2015 | 08:13 WIB
Nurdin_Basirun_Dan_Aunur_Rafiq_Saat_berpapasan_dalam_perayaan_Kue_Bulan_warga_tionghoa_Desa_Baran_Kecamatan_Meral..jpg Honda-Batam
Nurdin dan Rafiq saat menghadiri perayaan kue bulan. (Foto: Nursali)

BATAMTODAY.COM, Karimun - Mantan Bupati Karimun, Nurdin Basirun dan Pejabat Bupati Karimun, Aunur Rafiq, sama-sama mencari dukungan suara dari kalangan masyarakat Tionghoa di Desa Baran, Kecamatan Meral, Kabupaten Karimun. 

Meski mencari ingin mendulang suara di tempat  yang sama, namun keduanya mengincar "kursi" yang berbeda, Nurdin Basirun mengincar kursi Kepri-2 alias Wakil Gubernur Kepri. Sedangkan Aunur Rafiq mengincar posisi Karimun-1 alias Bupati Kabupaten Karimun. 

Pejabat Bupati Karimun, Aunur Rafiq mengatakan, kehadairannya pada perayaan kue bulan ini adalah untuk memberi pemahaman kepada masyarakat akan pentingnya rasa kebersamaan tanpa memandang suku, agama dan ras di Bumi Berazam ini. Perayaan kue bulan ini adalah  perayaan warga Tionghoa untuk mempererat persaudaraan antar sesama dan doa bersama kepada sang Maha Kuasa ini 

"Selain itu, perayaan ini bisa menarik wisatawan dalam dan luar negeri. Ke depannya pemerintah daerah akan merancang hal ini untuk dijadikan objek wisata," kata Aunur Rafiq, Sabtu (26/9/2015) malam.

Selain meminta dukungan, dirinya juga mengharapkan perayaan ini akan terus berlangsung agar bisa menambah warna dalam tradisi masyarakat Bumi Berazam ini.

Tak lama setelah Rafiq meninggalkan lokasi perayaan, Nurdin Basirun pun menghadiri acara yang sama. Dengan niat yang sama, ingin mengulang kembali masa-masa nostalgianya. 

Nurdin mengatakan, sebagian warga Tionghoa setempat merupakan sahabat karibnya yang membantu dirinya dalam pemilihan kepala daerah tingkat Kabupaten lalu. "Saya rasa adalah hal yang wajar jika masing-masing calon kepala daerah meminta dukungan pada pesta demokrasi mendatang," ujarnya.

Di tempat yang sama, Ketua Panitia Perayaan Kue Bulan ini, Toto Wijaya mengatakan, kegiatan ini dilakukan pada tiap tahunnya tepat di bulan Agustus yang disesuaikan dengan kalender Tiongkok.

Disampig itu, Nurdin juga menjelaskan, pada perayaan ini juga terkandung filosofis yang mendalam menurut kepercayaannya. Beberapa diantaranya ialah melalui perayaan yang digelar ini dapat mempererat tali persaudaraan antar sesama serta dapat memperpanjang umur bagi yang melaksanakannya.

"Pada intinya perayaan kue bulan ini adalah sama dengan perayaan pada agama-agama lain, hanya saja warga Tionghoa mempunyai cara sendiri dalam memanjatkan doa kepada yang maha kuasa," tambahnya mengakhiri. 

Editor: Dardani