Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Pertumbuhan Ekonomi Picu Urbanisasi di Tiongkok
Oleh : Redaksi
Jum'at | 25-09-2015 | 08:01 WIB
Beijing_.jpg Honda-Batam
Pemandangan ibukota Tiongkong, Beijing. (Foto : Proskauer)

BATAMTODAY.COM, Beijing - Pertumbuhan pesat ekonomi Tiongkok memicu urbanisasi besar-besaran dengan puluhan juta warga pedesaan pindah ke kota-kota besar untuk mendapatkan pekerjaan.

Berdasarkan data PBB, jumlah pusat-pusat perkotaan dengan populasi lebih dari satu juta jiwa atau lebih, meningkat dari 16 pada tahun 1970 menjadi 106 pada tahun 2015.

Sebagai perbandingan, di Amerika Serikat hanya 45 pusat kota dengan penduduk satu juta atau lebih dan di Eropa jumlahnya 55. Berikut beberapa grafik yang menampilkan transformasi ekonomi Tiongkok.

'Lapar Semen'

Migrasi besar-besaran di Tiongkok dibarengi dengan ledakang pembangunan yang meluas. Dan Tiongkok bisa membangun dengan ama cepat: ada satu menara bertingkat yang dibangun dalam waktu 19 hari.

Walau banyak membangun pemukiman, tidak berarti orang tinggal di dalamnya karena ada juga perumahan dan pertokoan yang kosong melompong.

Semakin kaya

Partai Komunis Tiongkok mulai menerapkan prinsip pasar pada tahun 1978 dan mulai membuka diri untuk investasi asing di masa 1980-an.

Langkah yang belakangan membuat Tiongkok menjadi salah satu pusat manufaktur terbesar di dunia, dengan pabrik-pabrik yang diuntungkan oleh upah buruh yang rendah.

Pertumbuhan ekonomi Tiongkok selama tiga dekade terakhir hingga tahun 2010 mencapai rata-rata 10%, walau kemudian pertumbuhan itu melambat.

Walaup perekonomian Tiongkok masih di bawah Amerika Serikat, pertumbuhan ekonomi yang pesat membuat perekonomian Tiongkok kini berada di atas negara-negara maju Eropa dan Jepang.

Polusi udara

Pertumbuhan ekonomi Tiongkok berdampak kepada lingkungan, dengan tingkat polusi yang memburuk dan sebagian besar disebabkan oleh pembangkit listrik tenaga batu bara yang menjadi andalan bagi kebutuhan energinya.

Pemerintah Beijing sudah berupaya untuk mengurangi polusi dengan menutup ribuan pabrik yang menggunakan sumber energi batu bara. Bagaimanapun hanya delapan dari 74 kota besar di Cina yang memenuhi standar kualitas udara tahun 2014, sesuai dengan laporan Kementerian Lingkungan.

Peningkatan Turis

Meningkatnya perekonomian Tiongkok dibarengi dengan meningkatnya pendapatan sehingga Tiongkok menjadi salah satu negara dengan jumlah wisatawan terbesar yang melakukan perjalanan ke luar negeri.

Wisatawan asal Tiongkok juga berada di peringkat pertama dunia dari jumlah pengeluaran selama masa liburan, yaitu sebesar US$165 miliar. (Sumber: BBC)

Editor: Dardani