Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Hingga September, Ada 4 Kasus Kematian Ibu Hamil di Tanjungpinang
Oleh : Habibi
Selasa | 22-09-2015 | 17:26 WIB
ibu-hamil-ilustrasi-_110522111455-801.jpg Honda-Batam
Ilustrasi.

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Kepala Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang, Rustam mengatakan, kasus kematian ibu hamil cenderung meningkat setiap tahunnya. Terbukti pada tahun 2013 jumlah kematian ibu hamil mencapai 8 orang, dan tahun 2014 sebanyak 11 orang. Namun peningkatan itu belum terjadi di tahun 2015 ini, pasalnya sejak Januari-September, baru terdapat 4 kasus dalam perkara tersebut.

"Semoga tidak bertambah, itulah gunanya kita mengadakan pembelajaran Audit Maternal Perinata (AMP), guna mengurangi resiko kematian ibu hamil dan anak," ujar Rustam saat ditemui di Gedung Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Tanjungpinang, Selasa (22/9/2015).

Rustam mengatakan, penyebab kematian dalam kehamilan itu dikarenakan banyak faktor. Diantaranya, kesehatan dan faktor sosial juga berpengaruh terhadap kasus kematian ibu hamil ini. Penyebab paling dominan adalah preklamsi, eklamsi dan pendarahan.

"Preklamsi dan eklamsi berarti keracunan, sedangkan eklamsi sama, cuma  sudah masuk tahap yang lebih parah," tuturnya.

Penyebab lain selain faktor kesehatan adalah keterlambatan melakukan rujukan. Kemudian masih ditemukannya fasilitas kesehatan dan rumah sakit yang belum sepenuhnya bisa melayani selama 24 jam. Serta belum maksimalnya kesiapan UGD dan fasilitas lainnya.

Rustam mengatakan, dari audit yang dilakukan, kasus kematian ibu hamil bisa ditekan dengan melakukan pengecekan rutin ke fasilitas kesehatan minimal empat kali selama masa kehamilan.

"Untuk mempermudah itu, pastikan setiap ibu hamil memiliki BPJS, sehingga pengecekan lebih mudah. Karena cenderungkan faktor ekonomi yang menjadi alasan jarang melakukan pengecekan," ujar Rustam.

"Selain itu, minimnya pengecekan juga memang biasa dilakukan calon ibu di luar nikah, ini yang rawan, kalau memang sudah terjadi ya jujur sajalah, jangan malah mengambil jalan pintas, taruhannya nyawa lho," tuturnya lagi.

Editor: Dodo