Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Kerabat Pastikan Frenky Korban Pelecehan Seksual
Oleh : Roni Ginting/Dodo
Jum'at | 22-07-2011 | 12:20 WIB

BATAM, batamtoday - Marudut Sidauruk, paman dari mendiang Frenky Agus Salim Sihombing merupakan korban pelecehan seksual oleh nelayan asal Thailand yang sama-sama bekerja di kapal ikan Satya Mestika milik PT Mustika Jaya Abadi.

"Dia tak tahan dijadikan obyek pelecehan seksual, sehingga memilih untuk terjun ke laut," kata Marudut kepada batamtoday, Jumat, 22 Juli 2011.

Marudut mengatakan peristiwa pelecehan seksual itu terjadi di perairan Natuna, Selasa, 19 Juli 2011 lalu saat kapal tersebut sedang mencari ikan. Selain Frenky, terdapat satu korban lagi, yakni Renhard Silitonga (21), yang turut menjadi korban pelecehan itu.

Kedua korban, kata Marudut, sempat coba dicari oleh para nelayan Thailand itu dan dapat ditemukan. Reinhard tertolong karena menggunakan pelampung, sementara Frenky ditemukan dalam keadaan tewas.

Jenazah Frenky akhirnya dibawa ke Batam dengan disimpan di sebuah ruangan pendingin tempat penyimpanan ikan. Kapal itu bersandar pada Kamis, 21 Juli 2011 kemarin di pelabuhan Golden Fish, dekat Jembatan II Barelang.

Frenky dan Reinhard berangkat dari Batam sekitar bulan Juni yang lalu untuk mencari ikan di perairan Natuna. Rencananya kapal tersebut akan berlayar selama empat bulan hingga bulan Oktober mendatang.

Ternyata selama sebulan berlayar, keduanya mendapatkan perlakuan tidak senonoh dan dilecehkan oleh awak kapal lainnya yang sama-sama pria yang kesemuanya warga negara Thailand. Hal itu membuat mereka merasa tidak betah.

Frenky sendiri, kata Marudut baru pertama sekali pergi berlayar. Dalam kesehariannya, korban merupakan sosok pria yang tidak suka membuat onar. Anak pertama dari tiga bersaudara tersebut selama ini tinggal di Lampung, baru beberapa tahun merantau ke Batam dan memutuskan untuk ikut kapal ikan.