Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Mudah Marah, Dampak Kelelahan Otak
Oleh : Magid
Kamis | 21-07-2011 | 11:41 WIB

ARKANSAS, batamtoday - Sebuah penelitian di University of Arkansas mengungkap penyebab utama orang mengalami kelelahan otak adalah kurang tidur. Rasa kantuk yang berlebihan dapat mengganggu koordinasi saraf, hingga akhirnya membuat otak mengalami kemunduran yang sifatnya temporer atau sementara, bahkan sering marah tanpa dasar.

David Mastin, seorang profesor psikologi yang memimpin penelitian tersebut mengatakan kondisi itu merupakan salah satu efek samping yang ditimbulkan oleh rasa kantuk. Kelelahan otak saat mengantuk membuat orang mudah tersinggung, suasana hati gampang berubah dan suka protes.

"Dampak dari rasa kantuk sangat mengganggu, salah satunya karena membuat otak sulit membuat keputusan yang baik," ungkap Prof Mastin dalam laporannya yang dimuat di jurnal SLEEP edisi pekan lalu seperti dikutip batamtoday dari MSNBC, Kamis, 21 Juli 2011.

Kesimpulan ini dibenarkan oleh salah seorang partisipan yang terlibat dalam penelitian, Sherri Williams yang merupakan mahasiswa doktoral tahun pertama di Syracuse University. Kurang lebih setekan sebelumnya, Sherri mengalami sendiri bagaimana ia marah pada dunia.

Suatu hari dalam hidupnya, segala sesuatu tampak salah lalu ia kehilangan kontrol emosi dan mulai menyalahkan orang-orang di sekitarnya. Pada malam sebelumnya, ia memang bergadang untuk menyelesaikan tugas kuliah yang harus dikumpulkan hari berikutnya.

"Semuanya bikin saya mara, termasuk tagihan telepon dan TV yang membengkak. Belakangan saya sadar, hampir tiap hari saya terjaga selama 27 jam. Bukan lagi 24 jam saking jarangnya saya tidur," ungkap Sherri yang saat ini berusia 38 tahun.

Menurut Prof Mastin, solusi untuk mengatasi kelelahan otak sama sekali tidak sulit. Ia mencontohkan sebuah tradisi sehat di Amerika Latin, yakni warganya jarang marah-marah karena sejak kecil dibiasakan tidur siang untuk memulihkan kebugaran otak.