Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Jadi Pelatih Diving, Membuat Film dan PSK

Komisi III DPR Minta Polda Kepri dan Imigrasi Kepri Serius Tindak TKA yang Gunakan Visa Turis
Oleh : Surya
Senin | 07-09-2015 | 17:15 WIB
Taufiqulhadi.jpg Honda-Batam
Anggota Komisi III DPR T. Taufiqulhadi dari Fraksi Partai Nasdem

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Komisi III DPR meminta Polda Kepulauan Riau (Kepri) dan Imigrasi Kepri menertibkan para pekerja asing di Batam dan wilayah Kepri lainnya yang kian marak.


Mereka berdalih sebagai wisatawan, dan bukan bekerja di Indonesia, padahal mereka kedapatan ada yang bekerja sebagai instruktur diving, membuat film, bahkan menjadi PSK.

"Para turis bukan hanya sebagai wisatawan akan tetapi bekerja bahkan menjadi instruktur diving, membuat film, bahkan banyak yang bekerja menjadi PSK. Batam menjadi tempat berbagai kegiatan yang dilakukan secara ilegal, dan sudah seharusnya mereka ditangkap, didenda dan dideportasi,” kata T. Taufiqulhadi, Anggota Komisi III DPR, di Jakarta, Senin (7/9/2015).

Karena itu, menurut Taufiqulhadi, kunjungan kerja spesifik di Batam pekan lalu, untuk melihat maraknya tenaga kerja asing di Provinsi Kepuluan Riau (Kepri) seperti di Batam.

Batam, katanya, selama ini menjadi pintu masuk TKA illegal yang cukup tinggi, apalagi ada rencana menjadikan Batam sebagai kawasan wisata setelah Bali dan Jakarta. Sehingga perlu ada penanganan khusus untuk membanjirnya TKA ke Batam yang mendompleng sebagai wisatawan.

"Sebagai salah satu tujuan wisata di Indonesia, Batam sangat potensial di datangi yang menggunakan visa turis. Seperti baru-bariu ini warga negara Inggris dengan menggunakan visa turis tetapi  bekerja di Batam. Dan masih banyak tenaga asing di luar Batam melakukan hal yang sama dan belum tertangani," katanya.

Komisi III DPR, lanjutnya, sudah minta Polda Kepri dan Imigrasi Kepri untuk bertindak tegas para wisatawan yang bekerja di Batam menggunakan visa turis, untuk mengelabuhi pihak berwenang di Indonesia.

"Tidak mungkin sebuah pulau sebesar Batam tidak bisa dikendalikan. Yang terjadi ada orang keluar masuk Batam bukan penduduk tradisional saja, tetapi juga pendatang dari deerah lain karena mereka ingin berkunjung ke negara tetangga secara ilegal, termasuk masuknya orang asing ke Batam dengan dalih berlibur," kata politisi Partai Nasdem ini
 
Editor: Surya